Connect with us

Siap-siap! Proyek BRT Bandung Sebabkan Macet 2 Tahun, Ini Titik Terparahnya!


BANDUNG, pinare.online–

Operasional Bus Rapid Transit (BRT) sebagai transportasi umum massal yang dihadirkan dengan rute layanan melintasi kawasan Bandung Raya akan semakin dimaksimalkan dengan pembangunan fasilitas pendukungnya.

Fasilitas pendukung operasional BRT Bandung Raya yang dimaksud antara lain jalur khusus hingga halte. Kota Bandung yang masuk dalam rute layanan BRT ini juga akan menjadi lokasi pembangunan fasilitas penunjang tersebut.

Proyek pembangunan jalur khusus hingga halte untuk naik dan turun penumpang BRT Bandung Raya bakal berdampak pada kemacetan lalu lintas di Kota Bandung.

Dampak kemacetan di sejumlah titik lokasi pembangunan jalur khusus hingga halte BRT Bandung Raya yang rutenya melintasi Kota Kembang ini sudah diwanti-wanti oleh Wali Kota Bandung Muhammad Farhan.

Rencana pembangunan jalur khusus hingga halte BRT Bandung Raya di sejumlah titik lokasi ruas jalan wilayah Kota Bandung, kata Farhan, akan dimulai dalam waktu dekat.

Namun Farhan belum menyebutkan jadwal rinci mulai kapan proyek sistem pendukung operasional BRT di Kota Bandung ini akan mulai dikerjakan, apakah di pertengahan atau akhir tahun 2025.

Farhan baru menegaskan bahwa masyarakat perlu mempersiapkan diri bahwa pembangunan sistem BRT akan berdampak pada kemacetan di area jalur proyek selama kurang lebih dua tahun ke depan.

“Kita akan membangun konstruksi BRT yang akan membuat Bandung macet sampai dua tahun ke depan,” ujarnya di Bandung, Sabtu 5 Juli 2025, dikutip

pinare.online

dari laman Pemkot Bandung.

Dampak kemacetan ini menurutnya mau tidak mau perlu dihadapi bersama. Sebab BRT merupakan bagian dari upaya transformasi transportasi publik di Kota Kembang yang diharapkan nantinya bisa menjadi salah satu solusi kemacetan.

“Ini investasi jangka panjang untuk perbaikan transportasi,” sebut dia.

Pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung memang belum secara resmi menyampaikan update di mana saja jalur khusus dan halte BRT Bandung Raya bakal dibangun di wilayah berjuluk Paris van Java ini.

Namun, pada awal April 2025 lalu, Farhan bersama jajaran OPD terkait sempat melakukan survei dampak pengerjaan infrastruktur pendukung operasional BRT Bandung Raya di sejumlah titik Kota Bandung.

“Kita melakukan survei wilayah yang akan terdampak pembangunan jalur BRT. Ada yang dedicated dengan marka jalan dan separator. Dengan marka itu maksudnya pembatasnya hanya cat, dan separator pembatasnya dengan beton,” jelas Farhan di sela-sela meninjau kesiapan pembangunan infrastruktur BRT Bandung Raya, Rabu 9 April 2025.

Dia juga memantau titik lokasi halte BRT Bandung Raya di sejumlah ruas jalan di Kota Bandung. Sama dengan jalur khusus, pembangunan halte-halte BRT di Kota Bandung juga sesuai hasil survei yang sebelumnya dilakukan Pemkot.

Beberapa lokasi yang ditinjau Farhan seperti Halte Alun-alun Bandung di Jalan Asia Afrika, Gedung Koperasi di Jalan Otista, Jalan Otista, Museum Sri Baduga di Jalan BKR, Pintu Masuk ITC Kebon Kalapa di Jalan Moh. Toha, Jalan Naripan dekat Warung Makan Ceu Mar.

“Kita hitung dampak apa saja yang bisa terjadi pada pembangunan jalur BRT tersebut. Kehadiran BRT dengan terminalnya (haltenya) ini memberikan kenyamanan dan keamanan. Itu yang menjadi perhatian kami,” paparnya.

Ia berharap kehadiran BRT Bandung Raya dapat meningkatkan kunjungan pariwisata di Kota Bandung. Terlebih, ada sejumlah halte BRT di Kota Kembang yang akan dibangun di titik-titik tujuan wisata.

“Ada Tegallega depan Museum Sri Baduga. Menarik juga kuliner di Ceu Mar itu akan bisa mendatangkan pelanggan lebih banyak,” terangnya.

Terkait jadwal operasional, Farhan menyebut BRT Bandung Raya akan beroperasi melayani mobilitas masyarakat pada setiap hari dari pagi hingga malam, yakni mulai pukul 06.00 sampai 22.00 WIB.

Farhan pun menginstruksikan agar halte BRT di Kota Bandung nantinya dilakukan perawatan dengan baik agar jangan sampai mengalami alih fungsi.

“Kalau malam ditutup pakai tralis berupa pagar. Ditutup supaya tidak dijadikan tempat menginap dan toilet umum,” tegasnya. ***

Sosialberitafuture

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *