Rayyan, Bocah 11 Tahun yang Jadi Sorotan Berkat Tariannya di Pacu Jalur

pinare.online, Riau
– Sosok Rayyan Arkhan Dhika, bocah berusia 11 tahun yang viral di media sosial berkat tariannya saat menjadi Togak Luan di ajang Pacu Jalur.
Tradisi Pacu Jalur tersebut merupakan kegiatan yang digelar di Kuantan Singingi ( Kuansing ), Riau.
Gerakan Rayyan banyak diparodikan warganet dari berbagai belahan dunia.
Rayyan pun tak pernah menyangka jika apa yang dilakukannya mencuri perhatian publik, bahkan hingga ke luar negeri.
Bocah berusia 11 tahun asal Desa Pintu Lobang Kari, Kecamatan Kuantan Tengah, Kuansing itu viral karena aksinya saat menjadi Togak Luan.
Rayyan saat itu menjadi Togak Luan, simbol bahwa jalur tim mereka sedang memimpin lomba.
Saat tampil di ajang Pacu Jalur, Rayyan mengenakan stelan teluk belanga hitam, lengkap dengan tanjak khas Melayu Riau dan kacamata hitam.
Aksinya menari di ujung perahu mendapat sorotan tajam dari warganet.
“Saya tidak menyangka bisa seviral itu. Tahunya setelah lihat media sosial, banyak orang luar yang ikut-ikutan nari,” kata Rayyan, Jumat (4/7/2025), seperti dikutip dari Kompas.com.
Menariknya, Rayyan mengaku bahwa gerakan tari itu dilakukan secara spontan, tanpa latihan sama sekali.
“Itu spontan saja. Tidak ada belajar atau latihan,” ujarnya sambil tersenyum.
Rayyan memang bukan anak biasa. Sejak kecil, ia sudah akrab dengan Sungai Kuantan.
Ia terbiasa berenang dan menaiki sampan, dua keterampilan penting yang wajib dimiliki seorang Togak Luan, penari di ujung perahu Pacu Jalur.
“Ayah sering ngajak ke Pacu Jalur, jadi saya tertarik,” kenang Rayyan.
Ayah Rayyan adalah mantan peserta dari tim Jalur Tuah Koghi Dubalang Ghajo. Kakaknya pun pernah menjadi Togak Luan.
Kini, Rayyan mengikuti jejak keluarga dan sudah dua tahun berturut-turut menjadi bagian dari tim yang sama.
Di balik gemerlap perhatian publik, Rayyan tetap anak-anak seperti biasa.
Ia duduk di bangku kelas 5 sekolah dasar dan bercita-cita menjadi seorang prajurit TNI.
Fenomena tarian viral Rayyan bukan hanya jadi pembicaraan lokal.
Ibunya, Rani, mengaku menerima banyak panggilan dari dalam dan luar negeri.
“Ada yang dari Inggris, Dubai juga ada. Mereka minta live gitu, saya iyakan,” cerita Rani.
Meski bangga, Rani juga kerap merasa khawatir saat Rayyan naik ke jalur, mengingat posisi Togak Luan sangat berisiko jika tidak menjaga keseimbangan.
“Khawatirnya dia jatuh. Tapi di situ ada tim penyelamat juga. Makanya saya selalu ingatkan jaga keseimbangan,” ujar sang ibu.
Sebagai orang tua, Rani mendukung penuh semangat anaknya melestarikan tradisi daerah.
Ia berharap momen viral ini bisa menjadi pintu gerbang bagi Pacu Jalur Kuansing untuk dikenal lebih luas di kancah internasional.
“Bangga sekali. Semoga Pacu Jalur Kuansing semakin dikenal lebih luas,” harapnya.
Jumlah Wisatawan di Riau Meningkat
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Riau, Roni Rakhmat, mengatakan viralnya tarian anak Pacu Jalur berdampak positif kepada pariwisata Riau, khususnya di Kuansing.
"Tentu ini merupakan kebanggaan luar biasa bagi kami, bagi Riau, dan khususnya Kuansing.
Dengan adanya viralitas ‘aura farming’ ini, perhatian dunia semakin tertuju pada festival Pacu Jalur.
Ini membuktikan bahwa budaya lokal kita memiliki daya tarik universal dan bisa dikenal secara global," kata Roni saat diwawancarai Kompas.com di Pekanbaru, Jumat (4/7/2025).
Lebih lanjut, Roni menyebut jumlah wisatawan yang meningkat tajam berdampak signifikan terhadap ekonomi.
"Seperti hotel-hotel penuh, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) laris manis, dan transportasi hidup," sebut Roni
"Berbagai sektor jasa ikut merasakan dampaknya. Ini menggerakkan roda perekonomian masyarakat," tambahnya.
Dari sisi pariwisata, dia mengatakan, Pacu Jalur semakin mengukuhkan posisinya sebagai magnet utama destinasi wisata budaya di Riau, bahkan di Indonesia.
"Kami melihat adanya peningkatan minat dari biro perjalanan dan wisatawan untuk memasukkan Pacu Jalur dalam agenda kunjungan mereka," kata Roni.
Roni berharap, setelah viral "aura farming, semakin banyak wisatawan mancanegara yang datang ke Kuansing untuk melihat Pacu Jalur.
Adapun puncak Pacu Jalur Kuansing akan diadakan pada 20-25 Agustus 2025.
( pinare.online/
SURYA.CO.ID
)
Budayaberitafuture
