Connect with us

Mengenal Kehebatan Valdeci Moreira yang Bikin Arema Tak Menyesal Lepas William Marcilio


pinare.online

Asisten Pelatih Kuncoro membongkar satu kelebihan Valdeci Moreira yang bikin Arema tak menyesal ditinggal Wiliam Marcilio ke Persib Bandung.

Gelandang asal Brasil itu bakal menjadi andalan Skuad Singo Edan di Piala Presiden 2025 dan Liga 1 2025-2026.

Manajemen Arema mengontrak Valdeci dengan durasi satu tahun ke depan. Pemain berusia 30 tahun itu pun sudah unjuk kemampuannya dalam sesi game dalam latihan Arema sepekan terakhir.

Kuncoro melihat Valdeci punya kualitas skill yang mumpuni sebagai pengatur serangan Arema. Umpan-umpannya bagus, dan beberapa kali bikin pemain belakang lawan patah pinggang saat berhadapan dengannya dalam sesi game.

“Pemain seperti itu yang kami butuhkan. Selain umpan-umpan bagus, dia juga punya satu kelebihan lain. Dia agresif dalam merebut bola. Itu yang bikin kami senang, selain bisa pegang bola, dia juga mau berduel saat kehilangan bola. Itu yang jarang dimiliki playmaker lainnya,” kata Kuncoro kepada WEAREMAnIA.

Kuncoro menambahkan, karakter agresif yang dimiliki Valdeci itu bisa dibilang mencerminkan karakter sepak bola khas Malangan. Pelatih asli Malang itu meyakini Valdeci bisa bersinar bersama Arema musim ini.

Piala Presiden 2025 bakal menjadi panggung pertamanya di bawah asuhan Pelatih Marcos Santos. Chemistry dengan pemain-pemain asing Arema lainnya yang juga mayoritas berasal dari Brasil dan para pemain lokal diharapkan sudah tumbuh.

“Biasaya seorang playmaker cuma bisa mengolah bola saja, tapi belum tentu bisa merebut bola dari kaki lawan. Gaya mainnya yang agresif itu kan karakter khas Malangan. Saya rasa itu cocok dengan gaya main Arema,” pungkas pelatih berusia 47 tahun tersebut.

Untuk diketahui, Viking Persib Club (VPC), kelompok suporter Persib Bandung, resmi menyambut kehadiran Aremania di Stadion Si Jalak Harupat dalam ajang Piala Presiden 2025.

Kehadiran mereka menjadi simbol persatuan dan komitmen bersama untuk menciptakan atmosfer sepak bola yang damai di Indonesia.

Kesepakatan ini lahir melalui pertemuan resmi yang diadakan pada Kamis, 3 Juli 2025, dan diinisiasi oleh Polres Bandung. Dalam pertemuan tersebut hadir Ketua VPC Tobias Ginanjar, Koordinator Presidium Aremania Ali Rifki, serta Kapolres Bandung Kombes Pol Aldi Subartono.

Menurut Tobias, Piala Presiden 2025 menjadi momen tepat untuk kembali merajut kebersamaan antarsuporter, setelah pada musim lalu Aremania tidak dapat hadir di Bandung karena aturan larangan tandang.

“Saya mewakili Viking Persib Club dan Bobotoh, siap mendukung suksesnya Piala Presiden 2025 dan menyambut hangat rekan-rekan Aremania. Selamat datang di Kota Bandung,” kata Tobias.

Rencananya, Aremania akan hadir untuk mendukung Arema FC pada laga Grup A melawan Liga Indonesia All Star pada Selasa, 8 Juli 2025, dan pertandingan kedua pada Kamis, 10 Juli 2025, di stadion yang sama.

Kapolres Bandung Kombes Pol Aldi Subartono memastikan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi dengan kedua belah pihak untuk menjamin keamanan dan kenyamanan sepanjang turnamen.

“Kami mengajak seluruh suporter menjaga ketertiban di Kabupaten Bandung. Ini soal citra baik Indonesia di mata dunia,” ujarnya.

Ia pun menekankan beberapa larangan tegas bagi penonton, yaitu:

Tidak boleh membawa flare, petasan, atau kembang api.

Dilarang membawa senjata tajam atau benda berbahaya lainnya.

Minuman keras tidak diperbolehkan di dalam stadion.

Hindari provokasi maupun nyanyian bernada rasis.

Selain menjadi momentum perdamaian antar suporter, Piala Presiden 2025 juga menarik perhatian publik karena diikuti klub luar negeri seperti Oxford United (Inggris) dan Port FC (Thailand).

Kehadiran Aremania di Bandung menegaskan bahwa rivalitas tidak harus berujung permusuhan, tetapi bisa menjadi sarana merajut persaudaraan dan menumbuhkan semangat sportivitas di sepak bola Indonesia.

Sementara itu, Tim pelatih siapkan 33 pemain dalam Skuad Arema FCuntuk Piala Presiden 2025. Mereka terbang menuju Bandung, Jumat (4/7/2025) pagi untuk menjalani babak penyisihan Grup A.

Dalam skuad yang disiapkan tersebut, 21 pemain di antaranya merupakan muka-muka lama yang 99 persen merupakan skuad juara Piala Presiden 2024. Delapan pemain di antaranya merupakan rekrutan anyar Arema musim ini, yakni empat pemain asing, dan empat pemain lokal.

Untuk turnamen pramusim ini, Arema tak bisa diperkuat tiga pemain mudanya, yakni Achmad Maulana, Brandon Scheunemann, dan Arkhan Fikri. Ketiganya masih menjalani pemusatan latihan bersama Timnas Indonesia U-23 untuk persiapan Piala AFF U-23 2025.

Yang menarik, Pelatih Marcos Santos tak ikut serta dalam rombongan Arema yang bertolak dari Malang menuju Bandung. Sebab, pelatih berusia 46 tahun itu akan terbang langsung dari Brasil ke Bandung besok (5/7/2025) usai membereskan urusannya di kampung halaman.

Skuad Singo Edan akan melakoni dua laga di babak penyisihan Grup A yang dihelat di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung. Arema akan bertemu Liga Indonesia All Star, Selasa (8/7/2025) dan Oxford United, Kamis (10/7/2025).

Daftar Lengkap 33 Pemain Arema FC di Piala Presiden 2025:

Kiper:

Lucas Frigeri

Andrian Casvari

Adi Satryo

Bek:

Thales Lira

Bayu Aji

Brandon Scheunemann

Anwar Rifai

Odivan

Yann Motta

Iksan Lestaluhu

Johan Alfarizi

Achmad Maulana

Rifad Marasabessy

Bayu Setiawan

Gelandang:

Pablo Oliveira

Jayus Hariono

Shulton Fajar

Aswin

Arkhan Fikri

Julian Guevara

Samuel Balinsa

Muhammad Rafli

Kevin Armedyah

Valdeci

Depan:

Paulinho Moccelin

Dwiki Mardiyanto

Salih Tuharea

Tito Hamzah

Dendi Santoso

Dalberto

Dedik Setiawan

Razza Fachrezi

Dimas Aryaguna

Jadwal Pertandingan Arema FC di Piala Presiden 2025

Selasa, 8 Juli 2025

Indonesia All Star vs Arema FC – 15.30 WIB

Kamis, 10 Juli 2025

Arema FC vs Oxford United – 19.30 WIB

Jika lolos ke final atau perebutan tempat ketiga, Arema FC akan tampil pada 12 atau 13 Juli 2025 di Stadion Si Jalak Harupat.

Sebelumnya, Asisten Pelatih Arema, Andre Costa pantau latihan dari ketinggian menggunakan scaffolding semipermanen, seolah cosplay Luis Enrique di Paris Saint Germain.

Momen itu terjadi dalam sesi latihan di Lapangan ARG, Lawang, Kabupaten Malang, Selasa (1/7/2025) pagi.

Seperti diketahui, Enrique kerap melakukan hal terseut saat melatih. Bedanya, pelatih asal Spanyol itu memantau situasi latihan timnya menggunakan scissor lift.

Ketika video adegan Andre memberikan arahan dari scaffolding dan diterjemahkan Claudio de Jesus viral, banyak Aremania yang langsung teringat aksi Enrique. Andre menanggapinya dengan biasa saja, karen sudah sering melakukannya di negara asalnya.

“Ya, saya tahu Luis Enrique juga melakukan cara yang sama. Saya pikir dia pelatih yang sangat bagus, dan melihat pemain dari tempat yang lebih tinggi itu sangatlah penting. Tapi maaf, sebelum dia, saya sudah sering melakukannya di Brasil,” kata Andre seperti dikutip pinare.onlineWearemania.

Andre menambahkan, aksinya naik ke atas scaffolding bukanlah untuk sekadar gaya-gayaan. Menurutnya, maksud dan tujuan melakukannya sama persis dengan apa yang dipikirkan Enrique.

“Salah satu tujuan saya untuk melihat bagaimana pemain memahami taktikal, kami punya waktu cuma sedikit, tapi kami sudah mengatakan kepada pemain, bagaimana kita harus bertahan, menyerang, dan mencetak gol,” imbuh pelatih berusia 37 tahun itu.

“Jadi, saya naik ke sana untuk melihat apakah hal itu berjalan dengan baik atau belum. Jika faktanya apa yang kita bicarakan tentang apa yang terjadi, dan mewujudkann detail kecil yang kami utuhkan untuk disesuaikan kemudian. Selanjutnya, pandangan dari atas untuk melihat lebih baik taktikal dalam pertandingan.”

Selain itu, Manajemen Arema FC tampaknya serius menatap liga 1 musim 2025-2026.

Klub berjuluk Singo Edan ini awalnya mengincar pengganti Pablo Oliveira di posisi gelandang bertahan untuk Liga 1 2025-2026. Ternyata yang datang justru stopper lagi, yakni Yann Motta Pinto.

Pemain asal Brasil itu menjadi stopper asing ketiga yang dikontrak Arema untuk musim depan setelah Thales Lira dan Odivan Koerich. Ternyata, pemain bertinggi 1,90 meter itu yang bakal diplot sebagai pengganti Pablo yang masih pemulihan cedera meski terlanjur dikontrak.

Dalam catatan kariernya yang ditulis laman Transfermarkt, Motta hanya pernah bermain sebagai bek tengah, di mana itu sebagai posisi naturalnya. Namun, General Manager Arema, Yusrinal Fitriandi mengatakan, dari referensi tim pelatih, Motta mampu berperan sebagai gelandang bertaha, bahkan bek sayap.

“Kami mengambil dia karena sesuai dengan kebutuhan tim kami. Dia berpengalaman bermain sebagai holding midfielder, jadi dia bisa mengisi posisi Pablo,” kata Yusrinal.

Inal, sapaan akrab Yusrinal merasa beruntung Arema bisa mendapatkan jasa Motta dengan durasi kontrak selama satu musim. Sebab, selain versatile, eks pemain Corumbaense FC itu juga berpengalaman tampil di Liga 1 bersama Persija Jakarta.

Motta bergabung dengan Macan Kemayoran di Liga 1 2021-2022, dengan torehan satu gol. Bahkan, di pramusim, Motta sempat mengangkat trofi Piala Menpora 2021 bersama Persija.

“Dia kan juga pernah bermain di Indonesia. Kami rasa, itu yang akan memudahkannya beradaptasi di Liga 1,” pungkasnya.

Sebelumnya, Gelandang anyar Arema, Valdeci Moreira tahu nama besar Arema dan Aremania dari teman lamanya di Coritiba FC. Sosok yang dimaksudnya itu adalah kompatriotnya asal Brasil, Dalberto Luan Belo yang sejak musim lalu sudah memperkuat Skuad Singo Edan.

Arema mendatangkan Valdeci dari klub Liga Brasil Serie C, Itabaiana FC. Pemain berposisi gelandang serang itu disodori kontrak berdurasi satu musim di Arema.

Pemain berusia 30 tahun itu mencoba mencari tahu beberapa informasi tentang banyak hal begitu mendapatkan tawaran bermain di Arema. Bukan cuma soal klub, tapi juga tentang pendukung klub, Aremania.

“Saya mencari tahu tentang Arema dan Aremania. Beberapa orang yang saya tanyai mengatakan banyak hal baik, tentang nama besar klub ini, begitu pula dengan suporternya. Khususnya Dalberto, karena saya tahu dia bermain di sini. Kami pernah bermain bersama di Coritiba FC (tahun 2021),” kata Valdeci.

Dari Dalberto pula, Valdeci tahu betapa indahnya Indonesia. Fakta itu diketahuinya dari beberapa unggahan di akun Instagram milik temannya tersebut.

Pemain kaki kidal itu pun mencari tahu bagaimana situasi Kota Malang, tempatnya akan tinggal selama memperkuat Arema. Menurut cerita yang diterima, Malang sangat nyaman untuk ditinggali seorang perantau sepertinya.

“Mereka bilang negara ini sangat indah, sangat nyaman untuk ditinggali. Saya jadi sangat bersemangat. Istri saya juga sangat bersemangat. Jadi, saya rasa ini adalah alasan yang sangat besar bagi saya untuk memutuskan datang ke sini,” pungkasnya.

Sementara itu, Panitia Pelaksana sudah merilis jadwal Arema di Piala Presiden 2025 Matchday 2. Skuad Singo Edan akan berjuang di babak penyisihan Grup A yang digelar di Kabupaten Bandung.

Piala Presiden edisi ketujuh ini akan dimulai pada 6 Juli 2025 mendatang. Namun, Arema baru akan memainkan laga perdananya di Matchday 2, Selasa (8/7/2025). Anak asuh Pelatih Marcos Santos itu akan menghadapi Liga Indonesia All Star sebagai lawan pertama.

Laga tersebut akan digelar di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung. Kick off pertandingan akan dimulai pada pukul 15.30 WIB.

Di stadion dan matchday yang sama ada satu pertandingan lainnya dari peserta Grup B. Tuan rumah Persib Bandung akan tampil melawan Dewa United dengan kick off malam harinya, pukul 19.30 WIB.

Inilah Jadwal Arema di Piala Presiden 2025

Matchday 2

Selasa, 8 Juli 2025

Liga Indonesia All Star vs Arema

Pukul 15.30 WIB

Live Indosiar dan Vidio

Matchday 3

Kamis, 10 Juli 2025

Arema vs Oxford United

Pukul 19.30 WIB

Live Indosiar dan Vidio

Diberitakan sebelumnya, Klub kebanggan Arek-arek Malang, Arema FC resmi mendapatkan mantan stopper asing Persija Jakarta di Liga 1 2021-2022, Yann Motta Pinto. Pemain asal Brasil itu menjadi pemain asing anyar keempat yang baru direkrut Skuad Singo Edan untuk Liga 1 2025-2026.

Yann secara resmi diperkenalkan melalui akun media sosial milik klub pada Senin (1/7/2025) malam. Pemain berusia 25 tahun itu bakal dikontrak dengan durasi satu musim ke depan.

Terakhir, Yann memperkuat tim Liga Brasil, Corumbaense FC musim lalu. Rencananya Yann segera gabung dalam sesi latihan Arema pada Selasa (2/7/2025) pagi.

“Welcome the lion from Brazi. Arema resmi menggenapi pemain asing baru berposisi sebagai bek bernama Yann Motta Pinto. Selamat datang,” tulis @aremafcofficial.

Tak ada statistik yang mencatat penampilan Yann di Corumbaense, klub terakhir yang dibelanya sebelum ke Arema. Hanya saja, ketika membela Persija, pemain kelahiran 24 Novemer 1999 itu punya catatan yang lumayan baik.

Berseragam Macan Kemayoran, Yann tampil dalam 14 pertandingan di Liga 1 2021-2022. Satu gol ke gawang PSS Sleman dipersembahkannya, yang sekaligus menjadi satu-satunya golnya musim itu.

Yann juga sempat tampil di turnamen pramusim, Piala Menpora 2021. Selain meraih gelar juara bersama Persija, Yann juga turut melesakkan satu gol dalam enam laga yang dijalani.

Sementara itu, Klub berjuluk Green Force, Persebaya Surabaya, saat ini ramai dikaitkan soal dua Bomber maut yang dikabarkan akan memperkuat lini depan Persebaya Surabaya.

Dua striker asing top yang akan memperkuat skuad Green Force ini memiliki nilai pasar total tembus Rp7,83 miliar.

Bomber maut yang dikabarkan akan didatangkan oleh Persebaya pada bursa transfer paruh musim Liga 1 Indonesia 2025/2026 adalah Alef Firmino asal Brasil dan Jurgen Locadia dari Belanda.

Rumors yang berkembang, penyerang asing top ini akan menggantikan posisi Flavio Silva yang resmi dilepas dan hijrah ke klub di Afrika.

Isu hengkangnya Flavio Silva pun semakin menguat setelah Persebaya Surabaya sudah mengisi penuh kuota pemain asing. Artinya, bila benar akan ada pemain asing baru, maka satu pemain lama dipastikan tersingkir dari skuad utama.

Striker asal Brasil Alef Firmino salah satu kandidat kuat pengganti Flavio Silva. Penyerang berusia 27 tahun ini tampil cukup tajam bersama klub Kroasia, NK Dubrava, dengan torehan 12 gol dan 2 assist dari 34 laga musim lalu.

Alef Firmino punya nilai pasar mencapai Rp4,35 miliar. Ini menjadikannya aset mahal yang potensial untuk lini depan. Ia sudah mencatat total 114 pertandingan sepanjang kariernya dengan torehan 28 gol dan 4 assist.

Penyelesaian akhir dikenal klinis

Pemain berpostur ideal 1,86 meter disebut mengkhiri kontrak dengan NK Dubrava pada 30 Juni 2025. Dengan berakhirnya masa kontrak dengan NK Dubrava, ini akan membuka peluang besar untuk bergabung ke Green Force tanpa biaya transfer.

Tak hanya Alef, Persebaya Surabaya juga dikaitkan dengan nama besar lainnya yakni Jurgen Locadia.

Striker berusia 31 tahun ini punya pengalaman segudang bermain di kompetisi top dunia seperti Belanda, Inggris, Jerman, Iran, Tiongkok, hingga Spanyol.

Locadia terakhir membela CF Intercity di Spanyol dengan catatan 10 gol dari 24 pertandingan. Meski sudah tak muda, ia tetap tajam dan terbukti konsisten mencetak gol di berbagai liga berbeda.

Dari sisi prestasi, Locadia jauh lebih unggul dibanding Alef Firmino. Ia sudah mengoleksi 6 gelar juara, termasuk dua kali kampiun Liga Belanda bersama PSV Eindhoven dan satu gelar juara Liga Iran bersama Persepolis FC.

Catatan terbaik Locadia terjadi saat masih membela PSV Eindhoven, dengan 62 gol dan 38 assist dalam 176 pertandingan.

Bahkan di tim U21 PSV, ia pernah mencetak 29 gol dalam 33 laga saja, membuktikan kemampuannya sejak usia muda.

Saat ini, harga pasaran Jurgen Locadia diperkirakan berada di angka Rp 3,48 miliar. Jika dikombinasikan dengan nilai pasar Alef Firmino, total duo bomber ini menyentuh angka fantastis Rp 7,83 miliar.

Keduanya punya kualitas ciamik di lini depan Green Force. Alef dengan insting golnya di kotak penalti, sementara Locadia mampu bergerak lebih fleksibel dengan pengalaman dan visi bermain yang luas.

Kabar ketertarikan Persebaya Surabaya terhadap keduanya mencuat dari beberapa akun media sosial pecinta sepak bola Indonesia.

Akun Twitter @garistengah_id dan Instagram @serdadumerahputih_1945 mengunggah informasi transfer ini dalam beberapa hari terakhir.

"PERSEBAYA dikaitkan dengan penyerang asal Brasil, Alef Firmino (27)

Alef Firmino pada musim 2024/25 bermain untuk klub Kroasia, NK Dubrava (2nd tier)," tulis @garistengah_id, Selasa (24/6/2025).

"Pengganti Flavio Silva yang dikabarkan akan bermain di tim liga Afrika," tulis @serdadumerahputih_1945, Kamis (26/6/2025).

Sumber menyebutkan Alef Firmino sudah berstatus bebas transfer, membuat proses negosiasi dengan Persebaya Surabaya kemungkinan besar berjalan lancar.

Begitu pula dengan Jurgen Locadia, yang kontraknya bersama CF Intercity telah berakhir pada 30 Juni 2025.

Jika salah satu dari mereka resmi bergabung, maka Persebaya Surabaya akan memiliki salah satu striker paling mahal di Liga 1 musim ini.

Bonek pun mulai ramai membahas, siapa yang lebih layak dari dua pemain beda rasa ini untuk mengisi lini depan.

Perbandingan antara Alef Firmino dan Jurgen Locadia menjadi perbincangan hangat di kalangan fans. Dari sisi usia, pengalaman, hingga kontribusi gol, keduanya punya keunggulan masing-masing.

Kehadiran salah satu dari duo bomber ini tentu diharapkan bisa mengangkat performa Persebaya Surabaya yang tengah mencari konsistensi.

Apalagi musim lalu performa Green Force sempat naik turun, dengan lini depan menjadi sorotan utama.

Keputusan melepas Flavio Silva pun tidak terlalu mengejutkan jika melihat produktivitasnya yang belum memuaskan musim lalu.

Persebaya Surabaya nampaknya ingin membangun kembali kekuatan dari lini depan yang lebih segar dan tajam.

Jika terealisasi, formasi baru Persebaya Surabaya bisa sangat mematikan dengan kedatangan penyerang berpengalaman di lini depan.

Diberitakan sebelumnya, Persebaya Surabaya resmi mengumumkan perpisahan dengan Flavio Silva striker asing asal Portugal.

“Terima Kasih atas kebersamaan satu musim ini Flavio Silva. Singkat namun banyak kenangan indah yang kita jalani bersama. Semangat, dedikasi, dan kehangatan yang kamu tunjukkan selama ini, akan kami terus kami kenang. Sukses di karir barumu. Wani,” tulis Persebaya, di akun Instagram resmi klub.

Selama berseragam Persebaya, Flavio Silva mencatatkan penampilan 33 kali. Pemain yang juga bisa menjadi penyerang sayap itu menorehkan total sembilan gol dalam kompetisi Liga 1 musim lalu.

Flavio merupakan pemain andalan Persebaya. Meski, beberapa kali sempat mendapat kritik dari para penggemar karena sempat kesulitan mencetak gol.

Melalui pernyataan resminya, Persebaya memastikan akan segera mengumumkan pemain asing baru yang juga berposisi striker untuk mengarungi kompetisi Liga 1 musim 2025/2026 dan turnamen di kancah ASEAN.

Selain Flavio Silva yang resmi berpisah dengan Persebaya, pemain asing yang sudah terlebih dahulu meninggalkan Persebaya adalah Gilson Costa gelandang asal Portugal, Mohammad Rashid gelandang asal Palestina, serta Slavko Damjanovic bek asal Montenegro.

Sementara itu, PSIM  Jogja kembali menambah daftar skuad asing demi mempersiapkan diri menuju Liga 1 musim 2025/26. Kali ini, Laskar Mataram datangkan striker asal Inggris, Deri Corfe, untuk membantu PSIM semusim ke depan.

Manajer PSIM Jogja, Razzi Taruna, mengungkapkan antusiasmenya terhadap kedatangan Corfe yang dinilai sebagai salah satu pemain bagus di Liga 2 musim 2024/25.

“Kita kemarin liat langsung dia di Liga 2. Dia kemarin main luar biasa di berbagai posisi,” ujar Razzi.


Fleksibilitas Posisi Jadi Nilai Tambah

Salah satu keunggulan utama yang membuat PSIM tertarik mendatangkan Corfe adalah fleksibilitasnya dalam bermain di berbagai posisi. Razzi Taruna menekankan aspek ini sebagai nilai tambah besar bagi tim.

“Jadi dia juga fleksibel untuk membantu kita di lini depan. Dia bisa main di striker, winger, ataupun belakang striker. Sangat akan membantu kita di PSIM,” jelas manajer berusia 24 tahun tersebut.

Kemampuan Corfe bermain sebagai penyerang tengah, sayap kanan dan kiri, serta gelandang serang membuatnya menjadi opsi strategis yang berharga bagi pelatih kepala Jean-Paul Van Gastel. Fleksibilitas ini sangat diperlukan PSIM yang akan menghadapi tantangan berat sebagai tim promosi di Liga 1 musim depan.

Dari sisi pribadi, Corfe mengungkapkan kegembiraannya bergabung dengan PSIM setelah melihat besarnya klub dan dukungan suporter yang luar biasa.

“Saya sangat tertarik untuk bergabung dengan PSIM setelah melihat betapa besar klub ini dan bermain di depan para penggemar yang sangat bersemangat,” ungkap striker kelahiran 3 Maret 1998, ini.

Ambisi Corfe untuk memberikan kontribusi maksimal juga terlihat jelas dari pernyataannya. “Saya ingin membantu kami mencapai semua target yang ditetapkan oleh manajer dan membantu sebanyak mungkin dengan gol dan assist,” tegasnya.

Ia juga menambahkan harapannya selama semusim ke depan bersama PSIM Jogja.

“Saya hanya ingin mengatakan bahwa saya berharap musim ini akan menjadi musim yang sangat sukses bersama dan saya berharap dapat membawa gol dan assist dengan waktu yang baik untuk kita semua,” pungkas Corfe.

Dengan pengalaman bermain dan konsistensi di Liga 2, kedatangan Deri Corfe diharapkan dapat menjadi salah satu kunci sukses PSIM Jogja dalam menjalani debut di kasta tertinggi sepakbola Indonesia setelah 18 tahun absen.

Selain itu, PSIM Yogyakarta juga kembali mendatangkan pemain asing baru untuk mengarungi Liga 1 Indonesia musim depan, setelah sebelumnya sudah mengumumkan tiga pemain asing anyar, Nermin Haljeta (Slovenia), Ze Valente (Portugal), dan Deri Corfe (Inggris).

Klub berjuluk Laskar Mataram itu kini mendatangkan Rakhmatsho Rakhmatzoda sebagai amunisi baru di lini pertahanan dari Tajikistan.

“Saya menerima tawaran, dan menurut saya ini adalah opsi yang paling menjanjikan dengan pemain dan staf pelatih yang luar biasa,” ujar Rakhmatsho, dikutip dari laman resmi klub, Selasa.

Seperti Haljeta, Valente, dan Corfe, Rakhmatsho juga menjadi pemain asing yang pernah mencicipi atmosfer sepak bola Indonesia. Bek berusia 21 tahun itu adalah penggawa utama Persijap Jepara saat promosi ke Liga 1 musim lalu.

Kala itu, ia tampil sebanyak 20 penampilan, dengan satu gol dan satu assist, untuk mengantarkan Laskar Kalinyamat mendapatkan tiket terakhir melalui posisi ketiga setelah mengalahkan PSPS Pekanbaru 1-0.

Setelah selesai membela Persijap, Rakhmatsho pulang ke Tajikistan untuk membela Barkchi Hisor, tempat ia mencatatkan sembilan penampilan di kasta tertinggi sepak bola negara Asia Tengah tersebut.

Manajer PSIM Razzi Taruna mengakui bahwa Rakhmatsho adalah incaran lama Laskar Mataram. “Rahmat akan menjadi pemain asing baru kita. Kita sudah memantau Rahmat dari lama. Bisa dibilang, dia pemain yang serba bisa,” kata dia.

“Rahmat posisi utamanya center back memang, cuma dia kemarin tampil sebagai pemain nomor enam, tampil luar biasa, membawa Persijap promosi ke Liga 1," tambah dia.

Tak hanya sebagai pemain serba bisa, Razzi juga menyoroti etos kerja pemain muda kelahiran 6 April 2004 tersebut. “Usianya juga masih muda. Etos kerjanya bagus dan tidak mengenal lelah di lapangan,” tuturnya.

Sementara itu, Rakhmatsho ingin membuktikan kemampuannya bersama PSIM, yang pada musim depan dilatih pelatih asal Belanda, Jean-Paul van Gastel. Ketika ditanya apa targetnya, ia mengatakan, “Saya ingin menyelesaikan tugas dan bermain dengan baik bersama tim. Saya ingin banyak membantu dan tumbuh bersama tim".

Lebih lanjut, Rakhmatsho mengaku tak sabar untuk segera merumput dan bertemu pendukung setiap PSIM yang dikenal fanatik.

“Saya ingin mengucapkan selamat kepada para penggemar untuk musim lalu yang sangat sukses dan baik. Kalian datang untuk mendukung tim, dan berada di sampingnya setiap saat. Saya juga ingin merasakan hal tersebut dan bertemu kalian di stadion,” ujarnya.

Rakhmatsho adalah pemain ke-13 yang didatangkan PSIM setelah Raka Cahyana, Muhammad Iqbal, Ikhsan Chan, Fahreza Sudin, Kasim Botan, Riyatno Abiyoso, Andy Setyo, Andi Irfan, Reva Adi, Haljeta, Valente, dan Corfe.

Bersama Haljeta, Valente, dan Corfe, ia menjadi pemain asing keenam untuk PSIM setelah mereka sudah memiliki Yusaku Yamadera dari Jepang dan Rafinha dari Brasil.

Sementara itu, Stopper jangkung asal Brasil, Odivan Koerich jadi pelengkap puzzle di lini belakang Arema sepeninggal Choi Bo-kyeong. Stopper asal Brasil itu dikontrak selama satu musim ke depan untuk Liga 1 2025-2026.

Manajemen Arema secara resmi telah memperkenalkan pemain berusia 26 tahun itu melalui akun media sosial milik klub, Senin (30/6/2025). Bahkan, Odivan pun sudah mengikuti sesi latihan perdananya bersama Arema di Lapangan Universitas Brawijaya, Dau, Kabupaten Malang.

General Manager Arema, Yusrinal Fitriandi mengaku kedatangan Odivan sesuai dengan kebutuhan tim. Menurutnya, pemain bertinggi 1,90 meter itu bisa menjadi jawaban untuk memperkokoh lini pertahanan Arema.

“Pemain belakang memang menjadi salah satu posisi yang kita butuhkan, posisi yang kita butuh pemain asing baru di situ. Kami lantas mencari, dan mendapatkan referensikan dari Coach Marcos Santos, akhirnya kita ambil Odivan ini,” kata Yusrinal seperti dikutip pinare.onlinedari WEAREMAnIA.

Inal, sapaan akrab Yusrinal memeberkan beberapa pertimbangan kenapa Arema memilih Odivan. Kedekatan dengan Pelatih Marcos menjadi latar belakang utama.

“Waktu Coach Marcos menyodorkan nama Odivan, kami gak langsung memutuskan, tapi kami lihat CV-nya dulu, dan ternyata bagus. Kalau gak bagus gak mungkin kita ambil,” imbuhnya.

“Kebetulan Odivan ini pernah satu klub dengan Coach Marcos (di Clube Nautico Capibaribe). Gak ada masalah, itu malah menjadi keuntungan,” pungkas manajer asal Bogor tersebut.

Untuk diketahui, Stopper jangkung asal Brasil, Odivan Koerich dipastikan merapat ke Arema. Pemain bertinggi badan 1,90 meter itu secara resmi diperkenalkan sebagai rekrutan anyar Arema untuk Liga 1 2025-2026, Senin (30/6/2025).

Kepastian bergabungnya pemain berusia 26 tahun itu disampaikan Arema melalui akun media sosial milik klub. Odivan dikontrak dengan durasi selama satu musim ke depan.

Odivan pun sudah hadir dalam sesi latihan Arema di Lapangan Universitas Brawijaya, Dau, Kabupaten Malang, Senin (30/6/2025) sore. Bahkan, Odivan sejatinya sudah tiba di Malang sejak tiga hari yang lalu.

“Selamat datang, Odivan. Arema FC resmi memperkenalkan pemain baru berposisi sebagai bek bernama Odivan Koerich. Bergabungnya Odivan diharapkan semakin memperkokoh lini pertahanan Singo Edan di musim ini,” tulis @aremafcofficial.

Sebelum ke Arema, Odivan Koerich memperkuat klub Liga Brasil Serie C, Clube Nautico Capibaribe. Itu merupakan klub yang sama dengan klub terakhir yang dilatih Marcos Santos, yang kini menangani Arema.

Odivan tercatat memulai karier di klub Juventude di usia 20 tahun, dan selalu bermain di Liga Brasil. Pemain kelahiran itu lalu pindah ke Operario di musim 2020-2021, lalu ke Parana di musim 2022, hingga akhirnya ke Nautico sejak musim 2023.

Di klub terakhirnya itu, selama dua musim Odivan membukukan 33 penampilan dalam 2.203 menit di sembilan kompetisi yang diikuti klubnya. Yang menarik, sepanjang kariernya di klub tersebut, Odivan hanya menerima lima kartu kuning saja tanpa satupun kartu merah.

Diberitakan sebelumnya, Sosok Pelatih Marcos Santos tahu Arema dan sepak bola Indonesia dari dua mantan Pelatih PSS Sleman, Wagner Lopes dan Mazola Junior.

Keduanya sempat bekerja di Liga 1 2024-2025 tapi sama-sama berujung pemecatan sebelum kompetisi berakhir.

Setelah mendapatkan tawaran melatih Arema, Marcos sempat mencari tahu seperti apa sepak bola Indonesia. Pelatih berusia 46 tahun itu bertanya kepada teman-temannya sesama pelatih asal Brasil.

Mereka pun bercerita tentang bagaimana sepak terjang Arema di Indonesia. Cerita-cerita itu semakin membuatnya bersemangat untuk datang ke Indonesia, hingga akhirnya diperkenalkan sebagai pelatih kepala Arema, Kamis (26/6/2025).

“Saya sudah mengenal Arema. Beberapa teman saya sesama pelatih yang bekerja di Indonesia berbicara tentang Arema, tim yang hebat, tim dengan banyak suporter,” kata Marcos.

Marcos bisa dibilang tahu Arema cukup detail, hingga nama beberapa pemainnya saat ini. Khususnya sang kapten tim Johan Farizi dan sejumlah pemain senior lainnya.

“Ketika saya mendapat tawaran, saya pelajari Arema, bagaimana sejarah klub, dan juga pemain-pemain yang ada di sini, terutama yang paling senior, yang menjadi andalan, bahkan sampai yang paling muda,” imbuhnya.

“Ini penting bagi saya sebagai pelatih untuk mengenal tim saya, karena kami akan bekerja dan berjuang bersama-sama,” tegas mantan pelatih Timnas Brasil U-17 itu.

Sementara itu, Manajemen Arema FC resmi rekrut Andre Caldas Costa sepaket dengan pelatih kepala,Marcos Santos untuk Liga 1 2025-2026. Kedua pelatih sama-sama berasal dari Brasil.

Andre secara resmi telah diperkenalkan sebagai Asisten Pelatih Arema pada Kamis (26/6/2025), bersama Marcos dan dua pemain asing anyar. Pelatih berusia 37 tahun itu pun sudah aktif dalam sesi latihan sejak Jumat (27/6/2025).

General Manager Arema, Yusrinal Fitriandi tak menampik jika kedatangan Andre memang sepaket dengan Marcos. Keduanya sama-sama dikontrak Arema untuk satu musim ke depan.

“Coach Marcos datang bersama asisten pelatih, Andre Caldas. Dia merupakan permintaan Coach Marcos sendiri,” kata Yusrinal.

Arema Rekrut Andre Caldas Costa yang Sudah Pernah Bekerja Sama dengan Marcos Santos

Yusrinal tahu jika kebersamaan Marcos dan Andre di Arema bukanlah yang pertama kalinya. Sebelumnya, keduanya juga sudah pernah bekerja sama dalam satu klub.

Momen itu terjadi di musim 2024-2025 lalu. Kala itu, keduanya sama-sama berada di staf kepelatihan Clube Nautico Capibaribe di Liga Brasil Serie C.

“Kedua pelatih sudah pernah bekerja sama sebelumnya. Tentu saja itu membantu adaptasi mereka di sini,” pungkas Inal, sapaan akrabnya.

Sebelumnya, Pemain asing Arema, Julian Guevara kantongi lisensi kepelatihan A dari federasi sepak bola Kolombia, FCF. Lisensi itu diterimanya setelah lulus menempuh kursus selama berbulan-bulan.

Julian menempuh kursus kepelatihan itu dalam dua tahap. Penerimaan materi kursus dalam kelas daring dimulainya saat Liga 1 2024-2025 lalu masih bergulir.

Pemain berusia 32 tahun itu mengakhirinya dengan kelas tatap muka di negaranya, yang memaksanya absen latihan jelang musim baru. Setelah kurang lebih dua pekan, Julian mengumumkan kelulusannya menempuh kursus lisensi A lewat akun Instagramnya, Sabtu (28/6/2025).

“Lisensi A. Terima kasih Tuhan, satu tahap berhasil diselesaikan. Terima kasih kepada keluarga atas dukungan tanpa syarat, istri dan anak-anak terima kasih, tanpa pengertian dan dukungan kalian semua ini tidak akan mungkin terjadi,” tulis Julian.

Julian memaparkan siapa saja pihak yang turut berjasa selain keluarga dalam prosesnya mendapatkan lisensi kepelatihan A. Pemilik jersey bernomor punggung 6 itu menyinggung peran teman satu klub dan pelatihnya.

“Para guru dan pelatih, terima kasih atas ilmu yang dibagikan,” imbuh pemain yang biasa bermain di posisi gelandang dan bek tengah tersebut.

“Terima kasih juga kepada klub @aremafcofficial atas dukungan yang terus-menerus dalam tahap pembelajaran ini,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Baru sekali memimpin latihan Arema, Pelatih Marcos Santos terpaksa absen. Pelatih asal Brasil itu tak tampak dalam sesi latihan fisik di Kebun Raya Purwodadi, Pasuruan, Sabtu (28/6/2025) pagi.

Sebelumnya, setelah resmi ditunjuk sebagai pelatih kepala, Marcos hadir dalam sesi latihan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Kamis (26/6/2025) sore. Tapi, pelatih berusia 46 tahun itu baru memimpin latihan keesokan harinya di Lapangan Wonoayu, Wajak, Kabupaten Malang (27/6/2025).

Sebelum latihan di Kebun Raya Purwodari, Asisten Pelatih Andre Caldas, yang juga baru saja diumumkan sebagai pendamping Marcos, buka suara terkait absennya sang pelatih kepala. Menurutnya, Marcos sudah izin kepada manajemen Arema untuk meninggalkan Indonesia.

“Coach Marcos sudah izin tidak datang dalam sesi latihan selama empat hari ke depan, dia pulang ke Brasil,” kata Andre.


Alasan Marcos Santos Terpaksa Absen Memimpin Latihan Arema

Dalam kesempatan yang sama, Andre juga menyampaikan alasan kenapa Marcos harus meninggalkan tim sementara waktu. Setidaknya, eks pelatih Timnas Brasil U-17 itu baru kembali gabung tim pada sesi latihan Rabu (2/7/2025).

“Coach Marcos harus pulang ke negaranya karena ada urusan administratif yang berkaitan dengan federasi sepak bola Brasil,” imbuhnya.

“Dia harus mengurus beberapa dokumen penting yang berhubungan dengan kontraknya sebagai pelatih di sini. Urusan itulah yang memaksanya harus meninggalkan tim,” pungkas pelatih berusia 37 tahun itu.

Olahragaberitafuture

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *