News
Elon Musk Luncurkan Partai Politik Baru, Trump Sebut ‘Konyol’ dan Tak Akan Sukses di AS

pinare.online
Presiden Donald Trump telah mengecam mantan sekutu dekatnya, Elon Musk atas rencana untuk mendirikan partai politik baru yang disebut ‘America Party’.
Menurut Trump, langkah tersebut adalah hal yang ‘konyol’ dan tidak akan pernah berhasil di Amerika Serikat, di mana politik sudah ada dengan dua partai yang dominan.
Trump menyatakan pendapatnya ini ketika berbicara kepada wartawan sebelum menaiki Air Force 1 di Bedminster, New Jersey.
Ketika ditanya tentang pembentukan partai ketiga oleh Musk, Trump mengatakan bahwa "pihak ketiga tidak pernah berhasil" dalam sejarah politik Amerika.
Ia menambahkan bahwa sistem politik di AS lebih cocok untuk dua partai besar, dan keberadaan partai ketiga hanya akan menambah kebingungan.
Menurut Trump, meskipun Musk bisa bersenang-senang dengan ide ini, pendirian partai ketiga tidak akan mengubah sistem yang telah berjalan lama.
"Sistem ini sepertinya dirancang untuk dua pihak. Partai ketiga tidak pernah berhasil. Jadi, ini menurut saya sangat konyol," katanya, dikutip dari
Fox News.
Langkah Musk untuk mendirikan partai politik baru ini diumumkan pada platform X yang dulunya Twitter pada akhir pekan.
Musk mengatakan bahwa tujuan utama dari pembentukan America Party adalah untuk menganggapi ketidakpuasan terhadap ‘lembaga politik yang korup’ dan untuk memberikan alternatif yang lebih baik lagi bagi rakyat Amerika.
Musk mengumumkan bahwa America Party akan fokus pada membentuk keseimbangan kekuasaan di Kongres dengan menciptakan blok yang cukup kuat untuk menahan hal-hal yang kelewatan dari Partai Republik dan Partai Demokrat.
Musk menggambarkan langkah ini sebagai bentuk dari perjuangan melawan korupsi dan pengeluaran pemerintah yang tidak terkendali.
"Dengan faktor 2 banding 1, Anda menginginkan partai politik baru dan Anda akan mendapatkannya," Musk menulis pada hari Sabtu, lalu.
"Jika menyangkut kebangkrutan negara kita dengan pemborosan & korupsi, kita hidup dalam sistem satu partai, bukan demokrasi. Hari ini, Partai Amerika dibentuk untuk mengembalikan kebebasan Anda," tambahnya.
Trump Sindir Musk
Namun, meski dulu Musk pernah memberi dukungan penuh kepada Trump, terutama dalam kampanye politik terkait dengan kebijakan kendaraan listrik, persahabatan keduanya mulai retak.
Trump merasa kecewa dengan langkah Musk yang mendirikan partai baru, menyebutnya sebagai "bencana kereta api" yang telah berjalan di luar jalur selama beberapa minggu terakhir.
Trump juga mengkritik sikap Musk terkait dengan kebijakan Mandat Kendaraan Listrik (EV), yang sebelumnya disepakati akan diterapkan oleh pemerintahan Trump.
"Saya sedih melihat Elon Musk benar-benar ‘keluar jalur’, pada dasarnya menjadi ‘kecelakaan kereta api’ selama lima minggu terakhir. Dia bahkan ingin memulai Partai Politik Ketiga, meskipun faktanya mereka tidak pernah berhasil di Amerika Serikat. Sistem tampaknya tidak dirancang untuk mereka," kata presiden.
Menurut Trump, Musk tampaknya tidak mengetahui bahwa Trump akan menghapus mandat tersebut dalam RUU besar dan indah yang baru-baru ini disahkan.
RUU itu berisi pemotongan pajak besar dan pengeluaran infrastruktur, tetapi juga menghapus kebijakan yang memaksa pembelian mobil listrik.
"Di sisi lain, Partai Republik adalah ‘mesin’ yang berjalan mulus, yang baru saja meloloskan RUU terbesar dalam sejarah negara kita," lanjut Trump.
"Itu adalah RUU yang hebat, tetapi sayangnya bagi Elon, RUU itu menghapus Mandat Kendaraan Listrik (EV) yang menggelikan, yang akan memaksa semua orang untuk membeli Mobil Listrik dalam waktu singkat," jelasnya.
Lebih lanjut, Trump juga mengungkapkan bahwa Musk pernah meminta agar seorang teman dekatnya dipilih untuk memimpin NASA.
Tetapi Trump merasa keberatan karena teman tersebut adalah seorang "Demokrat berdarah biru" yang tidak pernah mendukung Partai Republik.
"Saya juga merasa tidak pantas jika seorang teman dekat Elon, yang berkecimpung di Bisnis Luar Angkasa, menjalankan NASA, padahal NASA merupakan bagian penting dari kehidupan korporat Elon. Tugas utama saya adalah melindungi masyarakat Amerika!," tambahnya.
Sebagai informasi, ini bukan pertama kalinya Trump dan Musk berselisih.
Sebelumnya, keduanya sempat saling sindir pada satu bulan yang lalu.
Kedua tokoh ini sempat bersekutu dalam berbagai hal, dengan Musk menyumbang sejumlah dana kampanye besar bagi Trump dan bahkan mendapat penunjukan untuk memimpin Departemen Efisiensi Pemerintah di awal masa jabatan Trump.
Namun, hubungan mereka memanas setelah Musk mengkritik kebijakan pajak yang digagas Trump dan hubungan kontroversialnya dengan Jeffrey Epstein.
Akan tetapi, Musk sempat meminta maaf kepada Trump pada bulan itu.
Musk dilaporkan telah menghubungi Trump secara langsung melalui telepon pada malam 10 Juni.
(pinare.online/Farra)
Artikel Lain Terkait
Donald Trump
dan
Elon Musk
Sosialberitafuture
