News
Bupati BBS Gelar Doktor Pertanian di Unja, Beberkan Strategi Kesejahteraan Petani Sawit

pinare.online, SENGETI –
Bupati Muaro Jambi, Bambang Bayu Suseno atau BBS, sebentar lagi menyandang gelar doktor ilmu pertanian dari Program Doktor (S-3) Universitas Jambi.
Saat ini, BBS tengah menyajikan disertasi berjudul "Strategi Peningkatan Kesejahteraan Petani Kelapa Sawit Swadaya di Kabupaten Muaro Jambi", dalam sidang pada Senin (7/7/2025).
Sidang yang berlangsung khidmat ini dihadiri oleh para dewan penguji, promotor, co-promotor, keluarga, kepala OPD lingkup Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi, serta rekan-rekan Bambang Bayu Suseno.
Dalam penyampaiannya, pria yang akrab disapa BBS itu menyampaikan bahwa sektor pertanian memiliki peranan yang cukup penting dalam kegiatan perekonomian di Indonesia.
Salah satu subsektor yang memiliki peran potensi cukup besar dalam basis sumberdaya alam adalah subsektor perkebunan.
Subsektor perkebunan merupakan subsektor yang mengalami tingkat pertumbuhan paling konsisten jika ditinjau dari luas areal dan produksinya. Sehingga secara langsung maupun tidak langsung memberikan sumbangan besar terhadap perekonomian negara. seperti pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB), penyerapan tenaga kerja.
Peningkatan pendapatan masyarakat, perolehan devisa melalui ckspor dan penckanan inflasi, maupun sumbangan tidak langsung melalui penciptaan kondisi vang kondusif bagi pelaksanaan pembangunan dan hubungan sinergis dengan sektor lain.
Katanya, sektor pertanian mempunyai keterkaitan yang erat dengan sektor-sektor lain.
Perkembangan sektor-sektor lain juga tergantung pada produk-produk sektor pertanian bukan saja sebagai kelangsungan suplai makanan yang mengikuti pertumbuhan penduduk tetapi juga sebagai penyediaan bahan baku yang digunakan sektor industri.
Sektor pertanian juga merupakan suatu sumber modal untuk investasi ekonomi wilayah melalui transfer surplus kapital dari sektor pertanian ke sektor-sektor ekonomi lain, memiliki nilai ekonomis. Antara lain peran yang cukup besar yaitu sub sektor perkebuan komoditas Kelapa sawit yang merupakan salah satu komoditas unggulan Provinsi Jambi.
Salah satu provinsi yang mengusahakan kelapa sawit di Pulau Sumatera adalah Provinsi Jambi.
Budidaya kelapa sawit pertama kali di Provinsi Jambi dilakukan pada tahun 1980, melalui gagasan pemerintah dengan pola PIR dalam program transmigrasi yang dikenal dengan PIR-Trans.
Pada pola PIR-Trans, perusahaan swasta bertindak sebagai inti dan petani transmigrast sebagai plasma (SK Menteri Pertanian No. 469/KPTS/KB.510/ 6/1985).
Kebijakan PIR-Trans ini dilaksanakan pada 11 provinsi pada 50 unit PIR Trans kelapa sawit, dan berhasil menumbuh kembangkan perkebunan kelapa sawit baru sekitar 566 ribu hektare dimana 398.644 hektare (70 persen) kebun plasma dan 167.702 hektare (30 persen) kebun inti.
Selain melalui pola kemitraan PIR Trans, para petani juga sudah mulai mengembangkan kebun sawit secara mandiri.
Pembangunan perkebunan kelapa sawit di Provinsi Jambi diharapkan mampu meningkatkan nilai tambah, memperluas lapangan pekerjaan, meningkatkan pendapatan. mengentaskan kemiskinan serta meningkatkan devisa yang mendukung pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jambi.
Luas lahan perkebunan kelapa sawit Provinsi Jambi mencapai 1.126.357 hektare atau 6,88 persen dari total luas lahan perkebunan kelapa sawit Indonesia.
Menurut jenis pengusahaanya, usaha perkebunan terbagi menjadi tiga sektor yaitu perkebunan swadaya, perkebunan besar swasta dan perkebunan besar negara.
Kabupaten Muaro Jambi merupakan kabupaten yang memiliki luas lahan kelapa sawit rakyat terluas dari seluruh kabupaten/kota di Provinsi Jambi.
Luas areal kelapa sawit Kabupaten Muaro Jambi mencapai 139.547 hektare atau sebesar 22 persen dari jumlah luas lahan kelapa sawit rakyat di Provinsi Jambi, dengan nilai produksi mencapai 233.573 ton atau sebesar 20 persen dari jumlah produksi kelapa sawit Provinsi Jambi.
Perkembangan luasan dan produksi kelapa sawit rakyat di Kabupaten Muaro Jambi pada tahun 2017 -2022 terlihat mengalami pertambahan luas areal maupun peningkatan produksi kelapa sawit swadaya.
Tren perkembangan luasan kelapa sawit di Kabupaten Muaro Jambi terlihat mengalami peningkatan pada kurun waktu 5 tahun terakhir.
Pada tahun 2019, terjadi peningkatan luasan yang cukup tinggi yaitu sebesar 38,2 persen atau sebesar 37.448 hektare.
Kemudian tahun 2020, terus mengalami kenaikan luas lahan usaha tani komoditas ini.
Dan diperkirakan, pada tahun berikutnya akan terus bertambah.
Animo masyarakat dalam membuka lahan sawit tetap tinggi karena kelapa sawit dianggap sebagai komoditas yang lebih menguntungkan dibandingkan tanaman lain, terutama dalam jangka panjang.
Meskipun harga TBS berfluktuasi. potensi pendapatan yang lebih stabil dibandingkan tanaman pangan atau hortikultura membuat masyarakat tetap tertarik mengembangkan perkebunan kelapa sawit. (tribun jambi/muzakkir)
Pendidikanberitafuture
