Connect with us

News

Adik Luhut Jadi Dubes RI di Jepang, Mantan Anak Band Jadi Dubes di Slovakia


pinare.online

Komisi I DPR RI merampungkan uji kepatutan dan kelayakan atau fit and proper test terhadap 24 calon Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) Republik Indonesia.

Proses uji kelayakan digelar selama dua hari, sejak Sabtu (5/7) hingga Minggu (6/7), di Komisi I DPR, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta.

Wakil Ketua Komisi I DPR, Budisatrio Djiwandono, mengatakan bahwa uji kelayakan dibagi dalam empat sesi dengan masing-masing sesi diikuti enam calon dubes.

"Dan kami laporkan bahwa sekarang sudah selesai semua calon dubes yang mengikuti fit and Proper Test," kata Budi di kompleks parlemen, Jakarta.

Salah satu yang menarik perhatian adalah masuknya nama Redianto Heru Nurcahyo sebagai calon duta besar RI di Slovakia (Bratislava).

Redianto Heru Nurcahyo atau lebih dikenal dengan Heru Singgih adalah anak dari almarhum Singgih eks Jaksa Agung era Orde Baru periode 1993-1998.

Heru juga dikenal sebagai musisi dan personil Humania, band era 1990-an.

Nama Heru Singgih mulai dikenal di dunia musik Indonesia pada tahun 1990-an.

Ia kemudian membentuk band dengan aliran reggae, funk dan groove bernama Humania bareng rekan kuliahnya di Australia, Eki Puradiredja (Eki Humania).

Tahun 1993 Humania merilis album pertamanya berjudul ‘Terserah’  dan berhasil melejitkan nama Humania.

Setelah Terserah, tahun 1996 Humania merilis album kedua berjudul Sahabat Lama (1996), disusul dengan Interaksi pada tahun 2000.

Setelah meluncurkan album ketiga dari Humania, Heru dan Eki memutuskan untuk vakum, kemudian Heru memulai kariernya di belakang layar bersama Eki, salah satunya menjadi produser rekaman.

Heru bersama Eki menjadi produser album beberapa pemusik seperti Indra Lesmana, Jamie Aditya, Ermy Kulit, dan Maliq & d’essentials.

Heru juga sempat ikut pemilihan umum legislatif Indonesia tahun 2019, ia maju sebagai calon legislatif dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) untuk daerah pemilihan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Heru memiliki pekerjaan lain di luar dunia musik, yakni, bekerja di PT. Gemantara Swarabumi tahun 1999-2018, di PT. Gourme Global Kulinari sebagai Direktur Operasional pada tahun 2015 – 2018, dan di PT. Astrina Megatama sebagai Direktur Manajer pada tahun 2016-2018.


Adik Luhut Binsar Pandjaitan

Calon Dubes RI untuk Jepang, Nurmala Kartini Pandjaitan Sjahrir, menjelaskan sejumlah isu soal hilirisasi dan pekerja migran Indonesia (PMI) saat menjalani fit and proper test atau uji kepatutan dan kelayakan di Komisi I DPR RI.

Dia mengatakan, diplomasi dan hubungan bilateral menjadi bagian penting saat membahas kerja sama antara Indonesia dan Jepang.

"Bagaimana hubungan bilateral dengan negara-negara apakah itu di bidang ekonomi, perlindungan warga negara, juga bagaimana kita meningkatkan hubungan kerja sama kesehatan, dalam segala macam. Tapi terutama kita juga harus lihat juga kita kan energi terbarukan, kita ada program hilirisasi," kata Nurmala.

Nurmala mengatakan, Jepang adalah negara yang sangat maju, terutama di bidang teknologi.

Adik Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan ini mengatakan kerja sama di bidang sumber daya manusia (SDM) seperti pekerja migran menjadi sangat penting.

Selain sebagai penyuplai tenaga kerja, Indonesia juga bisa mendapat dampak transfer ilmu pengetahuan.

"Kita harus menggunakan kesempatan ini, karena Jepang betul-betul dalam soal itu memberikan perhatian yang banyak dan sekarang dalam kerja sama kita, Jepang jauh lebih terbuka sehingga akan memudahkan pada kita untuk mendapatkan alih teknologi kemampuan dalam meningkatkan keterampilan dalam SDM kita," katanya.

Menurutnya, ini juga dibutuhkan Indonesia untuk meningkatkan kualitas SDM dalam rangka menyambut Indonesia Emas 2045.

"Jadi, bagaimana nanti hubungan-hubungan bilateral itu kita tingkatkan antara kedua negara. Jangan lupa kita sudah 67 tahun (hubungan) loh, dengan Jepang dari tahun 1958," tandasnya.


Berikutdaftar lengkap 24 calon Duta Besar RI yang telah menjalani uji kelayakan.

1. Abdul Kadir Jaelani – Jerman (Berlin)

2. Redianto Heru Nurcahyo – Slovakia (Bratislava)

3. Umar Hadi – PTRI New York

4. Hotmangaradja Pandjaitan – Singapura

5. Nurmala Kartini Sjahrir – Jepang (Tokyo)

6. Indroyono Soesilo – Amerika Serikat (Washington DC)

7. Adam Mulawarman Tugio – Vietnam (Hanoi)

8. Laurentius Amrih Jinangkung – Belanda (Den Haag)

9. Judha Nugraha – Uni Emirat Arab (Abu Dhabi)

10. Sidharto Reza Suryodipuro – Kantor PBB di Jenewa, Swiss

11. Andhika Chrisnayudhanto – Brasil (Brasilia)

12. Syahda Guruh Langkah Samudera – Qatar (Doha)

13. Andi Rahardian – Oman

14. Imam As’ari – Ekuador (Quito)

15. Listyowati – Bangladesh dan Nepal

16. Kuncoro Giri Waseso – Mesir

17. Raden Dato Mohammad Iman Hascarya Kusumo – Malaysia

18. Mayjen (Purn) Gina Yoginda – Korea Utara

19. Yusron Bahauddin Ambary – Aljazair

20. Lukman Hakim Siregar – Suriah

21. Berlian Helmy – Azerbaijan

22. Hari Prabowo – Thailand

23. Okto Dorinus Damanik – Papua Nugini

24. Andy Rachmianto – Belgia


(Tribun Network/den/fer/wly)

Sosialberitafuture

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *