News
Data Satelit: Iran Bisa Serang 5 Pangkalan Militer Israel, Dengan Strategi Apa?

Data Satelit Tunjukkan Iran Ternyata Mampu Jangkau Langsung 5 Pangkalan Militer Israel, Pakai Taktik Apa?
pinare.online
Sebuah laporan melansir kalau data terbaru satelit menunjukkan kalau rudal Iran secara langsung menyerang sedikitnya lima pangkalan militer Israel selama konflik 12 hari terakhir, pada Juni kemarin.
Laporan itu merujuk pada analisis yang dibagikan oleh akademisi Amerika Serikat (AS) di Oregon State University, dikutip dari
The Telegraph
.
Serangan Iran ke lima pangkalan militer Israel tersebut, yang tidak diungkapkan kepada publik oleh otoritas Israel karena undang-undang sensor militer yang ketat, dilaporkan melibatkan enam rudal Iran.
Rudal-rudal Iran ini menghantam lokasi yang sebelumnya tidak dilaporkan di seluruh Israel utara, tengah, dan selatan.
"Sasaran ini mencakup pangkalan udara utama, pusat pengumpulan intelijen, dan pangkalan logistik," kata laporan tersebut dikutip dari RNTV, Minggu (6/7/2025).
Ketika dimintai komentar, militer Israel (IDF) menolak untuk membahas tingkat intersepsi rudal atau kerusakan pada pangkalannya.
Mereka hanya menyatakan kepada
The Telegraph
kalau, "Semua unit terkait mempertahankan kesinambungan fungsional selama operasi."
Taktik Bingungkan Pertahanan Udara
Pengungkapan tersebut memperumit narasi kemenangan kedua belah pihak.
Jurnalis terkemuka Israel, Raviv Drucker dari
Channel 13
telah menyatakan secara terbuka kalau, "banyak serangan rudal [Iran] di pangkalan IDF, di lokasi strategis yang hingga hari ini belum kami laporkan."
Corey Scher, seorang peneliti di Oregon State University, yang timnya mengkhususkan diri dalam mendeteksi kerusakan bom menggunakan data radar satelit, mengonfirmasi kalau mereka sedang mempersiapkan penilaian lebih lengkap yang akan diterbitkan dalam dua minggu.
Analisis dari
The Telegraph
menunjukkan bahwa sementara sebagian besar rudal Iran berhasil dicegat, proporsi yang berhasil menembus pertahanan udara Israel terus meningkat hingga sekitar 16 persen pada hari ketujuh konflik.
Pejabat Iran mengklaim strategi mereka yang menggabungkan rudal cepat dengan drone yang lebih lambat telah membingungkan sistem pertahanan udara Israel, sehingga memungkinkan beberapa di antaranya untuk menembusnya.
Dua IRGC Tewas Saat Jinakkan Bom Israel
Terkait perang 12 hari Iran dan Israel, dua anggota Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) dilaporkan tewas pada Minggu (6/7/2025) di Iran barat saat mencoba membongkar bahan peledak di daerah yang terkena serangan udara Israel.
Bom-bom ini dijatuhkan Israel ke wilayah Iran selama perang 12 hari, media lokal melaporkan.
Israel melancarkan serangan terhadap Iran pada tanggal 13 Juni dengan dalih tujuan untuk mencegah negara tersebut memperoleh senjata nuklir, sebuah klaim yang secara konsisten dibantah oleh Teheran.
Kantor berita
Tasnim
, mengutip pernyataan IRGC, melaporkan, "Dua Garda tewas pada hari Minggu di Khorramabad (barat) saat membersihkan area dari bahan peledak yang tertinggal akibat agresi rezim Zionis."
Serangan Israel selama konflik tersebut mengakibatkan kematian pejabat militer senior dan ilmuwan yang terlibat dalam program nuklir Iran.
Otoritas peradilan Iran menyatakan bahwa "perang" tersebut menewaskan sedikitnya 936 orang.
Gencatan senjata antara keduanya diumumkan pada tanggal 24 Juni.
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menghadiri upacara keagamaan di Teheran pada hari Sabtu, menurut rekaman yang dirilis oleh media pemerintah, menandai penampilan publik pertamanya sejak gencatan senjata dengan "Israel".
Iran mengumumkan pada hari Kamis bahwa mereka telah sepenuhnya membuka kembali wilayah udaranya, yang telah ditutup pada hari pertama perang.
Teknologimiliterfuture
