Connect with us

VIRAL: Brigadir Nurhadi Dibawa ke Villa Sebelum Tewas – Guru Saryono Dapat Gaji Rp350 Ribu


pinare.online

– Kumpulan berita peristiwa yang tersangkum dalam berita viral terpopuler hari Minggu, 6 Juli 2025.

Berita pertama sebuah fakta terungkap terkait kasus kematian Brigadir Nurhadi.

Ada juga warga Lorong Serumpun, Kelurahan Kemang Agung, Kecamatan Kertapati, Palembang, diamankan oleh petugas.

Selanjutnya seorang guru honorer di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, bernama Saryono hanya digaji Rp350 ribu.

Berikut selengkapnya berita viral terpopuler hari ini, Minggu (6/7/2025) di pinare.online.


  1. Brigadir Nurhadi Diajak ke Villa Sebelum Tewas Dibunuh 2 Atasannya, Sosok Wanita Ini Diduga Terlibat

Sebuah fakta terungkap terkait kasus kematian Brigadir Nurhadi.

Yakni tempat di mana Brigadir Nurhadi diajak pergi sebelum akhirnya tewas dibunuh oleh dua atasannya.

Anggota Propam Polda NTB itu diduga dianiaya oleh dua atasannya, Kompol I Made Yogi Purusa Utama (YG) dan Ipda Haris Chandra (HC).

Selain itu, diduga seorang perempuan berinisial M, asal Jambi ikut menganiaya Nurhadi.

Kendati begitu, polisi hanya menahan M, sedangkan dua tersangka pelaku utama, yakni YG dan HC belum ditahan lantaran belum mengakui perbuatannya.

"Keduanya belum ditahan karena kooperatif ketika dimintai keterangan, mereka masih berada di sini, sementara tersangka M dari luar daerah jadi dikhawatirkan tidak memenuhi panggilan dalam proses penyidikan," kata Direskrimum Polda NTB, Kombes Syarif Hidayat, di Mapolda NTB, Jum’at (4/7/2025).

Ia yakin YG dan HC tidak akan berupaya menghilangkan barang bukti meskipun tak ditahan.

"Karena handphone mereka sudah kita sita, bagaimana mereka menghilangkan barang bukti, mereka memang belum mengakui atau tidak mengakui perbuatannya, tetapi kita tidak terpaku atau membutuhkan pengakuan, keterangan para ahli sudah cukup bukti mereka ditetapkan menjadi tersangka," kata Syarif.

Ia mengatakan, kejadian awalnya ketika tiga anggota Polda NTB ini ke Gili Trawangan ditemani dua orang perempuan untuk bersenang-senang. Mereka kemudian menuju private villa.

Saat itu, Nurhadi diberikan obat-obatan ilegal sambil berendam di kolam berlima.

Baca Selengkapnya


2. Pelaku Punya Banyak Botol Minyak Ritual, Warga Tak Sadar Tertipu Rp110 Juta, Berkali-kali Transfer

Warga Lorong Serumpun, Kelurahan Kemang Agung, Kecamatan Kertapati, Palembang, diamankan oleh petugas.

Pelaku bernama Carles (41) dilaporkan korbannya karena telah melakukan aksi penipuan.

Bahkan, pelaku sampai meraup untung ratusan juta rupiah.

Modusnya, Carles merayu korban dengan menjanjikan bisa gandakan uang.

Ia mengaku bisa menggandakan uang dengan hanya bermodal jenglot dan beberapa botol minyak ritual.

Ketika melakukan aksinya, pria gempal dengan rambut ikal tubuh penuh tato ini beraksi memperdaya korbannya hingga meraup keuntungan sampai ratusan juta rupiah.

Akibat ulahnya, ia telah melakukan tindak pidana penipuan atau penggelapan.

Sementara, Kapolsek Kertapati Palembang, AKP Angga Kurniawan, membenarkan seorang tersangka penipuan atau penggelapan telah diamankan oleh pihaknya.

Di mana, tersangka memperdaya korbannya dengan dalih bisa menggandakan uang dengan bermodalkan jenglot, kerang, serta botol minyak ritual.

"Benar, kita amankan seorang tersangka perkara dugaan Tindak Pidana Penipuan atau Penggelapan," ungkap Angga kepada Sripoku.com, Sabtu (5/7/2025) pagi.

Baca Selengkapnya


3. Guru Saryono 33 Tahun Mengajar Cuma Digaji Rp350 Ribu Tiap 3 Bulan, Hidupi Keluarga & 2 Kakak Ipar

Seorang guru honorer di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, bernama Saryono hanya digaji Rp350 ribu.

Diketahui, bahwa ia sudah 33 tahun berprofesi sebagai guru, namun Suryono hanya mendapat gaji kecil per bulan.

Meski begitu, semangatnya untuk mencerdaskan anak bangsa tak pernah pudar.

Saryono mulai mengajar pada 1992.

Kala itu, ia masih berjalan kaki dari rumahnya ke sekolah.

Saat awal-awal mengajar, Saryono hanya menerima gaji Rp10 ribu per bulan melalui Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) dari iuran masyarakat.

"Begitu susah payah. Saya dulu digajinya melalui SPP dari iuran masyarakat sebulan cuma Rp10 ribu."

"Tidak ada generasi di sini karena tempatnya juga jauh dari kota, terpencil, terisolir," ujar Saryono dilansir dari Tribun Jabar, Kamis (3/7/2025).

Kini setiap hari, ia menempuh perjalanan sejauh tujuh kilometer menggunakan sepeda motor.

Ia berangkat dari rumahnya ke Sekolah Madrasah Ibtidaiyah (MI) Tegal Panjang, Desa Sidamulya, Kecamatan Ciemas.

Baca Selengkapnya



Berita Viral
dan
Berita Jatim
lainnya



Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews
pinare.online

Sosialberitafuture

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *