News
3 Orang Tewas, 18 Kecamatan Terdampak Longsong di Bogor

pinare.online, BOGOR
– Bencana tanah longsong di kawasan Puncak Bogor mengakibatkan tiga korban meninggal dunia.
Namun satu orang lainnya masih dalam pencarian oleh tim gabungan.
Bencana tersebut terjadi di tiga lokasi berbeda saat kondisi hujan lebat pada Sabtu (5/7/2025) malam, yakni di wilayah Desa Megamendung, Desa Tugu Utara, dan Desa Cipayung Girang yang seluruhnya berada di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor.
Staf Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Bogor, Dejan Habiburrahman di Bogor, Minggu, mengatakan, peristiwa pertama terjadi di sebuah pondok pesantren,Kampung Rawasedek RT 01/04, Desa Megamendung, Kecamatan Megamendung, yang mengakibatkan satu orang santri meninggal dunia akibat tertimbun material longsor.
Sementara dua korban lainnya ditemukan meninggal dunia akibat longsor yang terjadi di sebuah villa di Kampung Sukatani, Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua.
Proses evakuasi di lokasi tersebut dilakukan sejak pagi hingga siang hari.
Awalnya lima orang dilaporkan hilang akibat longsor tersebut.
Tiga orang berhasil selamat, sementara dua korban lainnya ditemukan meninggal dunia sekitar pukul 11.15 WIB dan 11.33 WIB.
"Total korban meninggal dunia tiga orang, satu di Megamendung dan dua di Cisarua," kata Dejan dikutip dari Antara.
Selain itu, bencana longsor juga terjadi di Desa Cipayung Girang, Kecamatan Megamendung, tepatnya di area pemancingan Gang Dolar. Satu orang dilaporkan hilang setelah terseret longsor di sekitar Sungai Ciesek.
Korban bernama Oden Sumantri (47) saat itu tengah memancing dan telah diperingatkan oleh pengelola agar menjauh dari tebing karena debit air Sungai Ciesek meningkat.
Namun, peringatan tersebut tidak diindahkan hingga akhirnya longsor terjadi.
"Ada dua kemungkinan, korban tertimbun longsor atau terbawa arus Sungai Ciesek. Tim gabungan masih melakukan pencarian," ujar Dejan.
Pencarian terhadap Oden Sumantri yang telah dilakukan seharian terpaksa dihentikan sementara pada Minggu sore.
Kemudian pencarian akan dilanjutkan pada Senin (7/7) pagi.
Sebelumnya, Bupati Bogor Rudy Susmanto menyampaikan sebanyak 18 kecamatan di Kabupaten Bogor terdampak bencana banjir, longsor, dan angin kencang akibat hujan deras yang mengguyur wilayah itu sejak Sabtu malam (5/7).
Bencana tersebut juga mengakibatkan tiga warga dilaporkan meninggal dunia, sementara sejumlah infrastruktur dan rumah warga mengalami kerusakan.
“Data sementara dari BPBD, total 18 kecamatan dan 33 desa terdampak. Longsor terjadi di 21 titik, sementara banjir dilaporkan di tujuh titik. Kami terus bergerak cepat melakukan evakuasi dan penanganan,” kata Rudy dalam keterangan resminya di Bogor.
18 Kecamatan terdampak
Bupati Bogor Rudy Susmanto mengungkap 18 kecamatan di Kabupaten Bogor terdampak bencana banjir, longsor, dan angin kencang akibat hujan deras yang mengguyur wilayah itu sejak Sabtu (5/7/2025) malam.
Ke-18 kecamatan yang terdampak bencana itu adalah Kecamatan Megamendung, Leuwisadeng, Tamansari, Cisarua, Dramaga, Kemang, Tenjolaya, Cijeruk, Caringin, Cibungbulang, Ciomas, Ciampea, Ciawi, Kecamatan Cigombong, Sukamakmur, Rancabungur, Cigudeg dan Kecamatan Babakan Madang.
"Data sementara dari BPBD, total 18 kecamatan dan 33 desa terdampak. Longsor terjadi di 21 titik, sementara banjir dilaporkan di tujuh titik. Kami terus bergerak cepat melakukan evakuasi dan penanganan," kata Rudy dalam keterangan resminya di Bogor, Minggu, dikutip dari Antara.
Bencana tersebut juga mengakibatkan tiga warga dilaporkan meninggal dunia, sementara sejumlah infrastruktur dan rumah warga mengalami kerusakan.
Adapun tiga korban jiwa masing-masing berasal dari Kecamatan Megamendung dan Kecamatan Cisarua.
"Di Megamendung, seorang santri berusia 22 tahun sempat dilaporkan hilang akibat longsor dan telah berhasil dievakuasi dalam kondisi meninggal dunia. Di Cisarua, dua warga ditemukan meninggal dunia akibat bencana longsor yang terjadi di wilayah itu," ujar Rudy.
Selain itu, sejumlah warga di Kecamatan Babakan Madang sempat dilaporkan terjebak di jalur pendakian akibat banjir. Seluruhnya telah berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat.
Rudy menegaskan, Pemkab Bogor bersama TNI, Polri, relawan, dan unsur masyarakat terus melakukan upaya penanganan bencana, termasuk evakuasi, pendataan, penyaluran bantuan logistik, dan penyediaan layanan kesehatan bagi warga terdampak.
“Penanganan darurat kami lakukan secepat mungkin. Keselamatan warga menjadi prioritas utama, termasuk logistik, pengungsian, dan pemulihan pascabencana,” tegas Rudy.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk tetap meningkatkan kewaspadaan, terutama di wilayah rawan longsor dan banjir, serta segera melaporkan potensi bencana ke layanan darurat 112.
“Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah bergerak cepat membantu penanganan bencana ini. Sinergi semua elemen masyarakat sangat dibutuhkan agar situasi cepat pulih,” ujar Rudy
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul
"Banjir dan Longsor di Puncak Bogor, 3 Korban Tewas Dievakuasi, 1 Masih Dicari"
Baca
pinare.online
berita lainnya di
Google News
Dapatkan informasi lain dari pinare.onlinelewat WhatsApp
:
di sini
Sosialberitafuture
