News
Banjir Jakarta Kembali Landa: Air Capai 3 Meter, Warga Bertahan Di Tengah Bencana

JAKARTA, pinare.online
– Banjir merendam sejumlah wilayah di Jakarta dan sekitarnya akibat hujan deras yang mengguyur pada Minggu (6/7/2025).
Hingga Minggu malam, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta mencatat, sebanyak 85 RT di Jakarta terendam banjir. Jakarta Timur menjadi wilayah yang paling banyak tergenang.
Banjir 3 meter
Salah satu lokasi terdampak banjir yakni RT 10 RW 11, Kelurahan Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur. Ketinggian air di wilayah tersebut berkisar 2-3 meter.
Meski banjir terbilang parah, sebagian warga masih memilih bertahan di lantai dua rumah dan belum mengungsi.
seorang warga, Tasmi (64), mengatakan banjir mulai merendam rumahnya sejak Minggu dini hari.
"Pertamanya 200 sentimeter, terus naik lagi, naik lagi, terakhir tadi 375 sentimeter, sekarang sudah mungkin tiga meteran," kata Tasmi.
Ia mengungkapkan, banjir di wilayahnya memang kerap terjadi. Bahkan, ketinggian air pernah mencapai empat meter pada awal tahun 2025.
"Kemarin mah sudah sering naik, Kalau sudah sekitar 200 hingga 250 sentimeter tuh pasti masuk ke rumah, pernah juga sampai 4 meter, Kemarin aja yang kemarin 475 sentimeter pas puasa," katanya.
Tasmi menuturkan, sebagian warga belum mengungsi karena tidak ada perahu karet yang bisa digunakan untuk evakuasi.
"Iya ada yang di lantai dua, Kita disini butuh perahu. Karena kan banyak yang masih di dalam, karena enggak bisa keluar, ada sekitar 40 warga," ungkapnya.
Bertahan
Ramlan (58) warga RT 11 RW 05, Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta Timur mengungkap, masih ada warga yang bertahan di lantai dua meski banjir setinggi 180 hingga 200 sentimeter.
"Itu paling ujung 2 meter, kalau ke depan sedikit 180 sentimeter, nah rumah saya sekitar 180. Masih ada warga yang bertahan di lantai 2," ucap Ramlan saat ditemui
pinare.online,
Minggu.
Ramlan menjelaskan proses evakuasi diutamakan untuk balita dan lanjut usia (lansia) yang sedang sakit.
"Iya dibantu, polisi sama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), diutamakan lansia sama balita dulu," ungkapnya.
Menurut Ramlan, warga Kebon Pala sudah terbiasa dengan banjir sehingga baru akan mengungsi jika air sudah sampai atap.
"Kalau di sini belum siaga satu belum ngungsi, itu sampai atap biasanya baru warga pada mengungsi," kata Ramlan.
Jalanan banjir
Banjir juga menggenangi sejumlah ruas jalan Jakarta. Di Jalan DI Panjaitan, Cawang, Jakarta Timur, ketinggian air pada Minggu sore mencapai 50 sentimeter (cm)
Pantauan
pinare.online
di lokasi, banjir menyebabkan ruas Jalan DI Panjaitan dari arah Cililitan menuju Kebon Nanas mengalami kemacetan.
Sebab, hanya satu lajur yang dapat dilalui kendaraan akibat genangan air memenuhi sebagian besar jalan.
Sejumlah pemotor terlihat melaju di sisi kanan jalan hingga nekat memasuki jalur Transjakarta untuk menghindari genangan.
Beberapa pengendara juga tampak memacu motornya dengan kecepatan tinggi saat melintasi genangan. Namun, sebagian kendaraan justru mogok di tengah jalan.
Sejumlah petugas dari Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Kelurahan Cawang terlihat membantu pengendara yang motornya mogok. Mereka juga berupaya mengatasi genangan dengan memeriksa saluran air agar tidak tersumbat sampah.
Petugas SDA Cawang, Mukti Ardiansyah, menjelaskan, genangan terjadi akibat curah hujan yang tinggi.
"Genangan dari jam berapa baru (sekitar pukul 16.00) ketinggian sekitar 40-60 sentimeter, ini karena curah hujan tinggi jadi penyebab genangan," tutur Mukti saat ditemui, Minggu.
Ia memastikan, saluran air dalam kondisi bersih, tetapi volume hujan yang besar membuat air meluap dan sulit tertampung.
“Insya Allah aman, saluran bersih. Tapi karena hujan deras, air jadi tidak tertampung. Kalau hujannya berhenti, genangan pasti surut,” katanya.
Mukti menambahkan, pompa air sudah disiagakan untuk mempercepat penyusutan genangan.
“Soal berapa lama surut, tergantung cuaca. Kami sudah pompa juga. Kalau hujan reda, air cepat surut,” tandasnya.
Tak terdata
Selain itu, banjir turut menggenangi wilayah RW 08, tepatnya di RT 006 dan RT 010, Kelurahan Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur, dengan ketinggian air mencapai 40-80 sentimeter (cm) pada Minggu.
Meski genangan cukup tinggi, banjir tersebut tidak tercatat dalam data resmi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta.
Sekretaris RW 08, Dharman Syah, mengatakan, banjir di wilayahnya bukan berasal dari kiriman air sungai di Bogor, melainkan akibat hujan deras yang terjadi sejak Minggu dini hari.
"Jadi di tempat kami itu tidak dilalui sungai, jadi tidak terdeteksi. Banjir kami itu hanya banjir wilayah, di mana penampungan got itu tidak bisa menampung," kata Dharman.
Ia menambahkan, hingga Minggu malam, air masih menggenangi wilayah tersebut, tetapi belum ada bantuan dari pemerintah setempat.
"Belum (ada bantuan dari pemerintah setempat). Jadi, kami tidak pernah dapat bantuan. Kalau banjir itu kami tidak pernah ada bantuan, dari pribadi aja sifatnya," ucapnya.
Dharman menyebutkan, pihak RW sudah melaporkan kondisi banjir tersebut melalui aplikasi Jakarta Kini (JAKI) maupun ke kelurahan, tetapi belum juga mendapat respons.
"Sudah mengadu lewat JAKI gitu, namun, masyarakat akhirnya sudah jenuh dari 2002 kan sudah cukup lama. Jadi, karena tidak ada tindak lanjutnya," ungkapnya.
Kiriman
Sementara, Gubernur Jakarta Pramono Anung mengatakan, banjir yang terjadi di sejumlah wilayah Jakarta pada Minggu pagi disebabkan kiriman air dari Bogor, Jawa Barat.
"Memang banjir yang terjadi pada hari ini adalah banjir kiriman yang paling utama. Karena curah hujan yang cukup tinggi di atas 200 liter," kata Pramono Anung.
Pramono menjelaskan, Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta sudah membuka semua pompa untuk menangani banjir.
"Semua pompa sudah kita hidupkan, kemudian air sudah kita atur, pintu-pintu air dan mudah-mudahan siang ini banjirnya sudah surut," jelasnya
Menurut Pramono penangan banjir kiriman lebih mudah jika dibandingkan banjir yang terjadi karena curah hujan tinggi.
"Sekarang proses sedang dilakukan di lapangan karena memang kalau banjir kiriman cara penanganannya lebih gampang dibandingkan dengan banjir yang terjadi karena curah hujan tinggi," katanya.
109 RT
Sementara, BPBD mencatat, hingga Senin (7/7/2025) pukul 06.00 WIB, banjir merendam 109 RT di Jakarta.
Perinciannya, 17 RT di Jakarta Pusat, 15 RT di Jakarta Barat, 30 RT di Jakarta Selatan, dan 47 RT di Jakarta Timur. Ketinggian banjir bervariasi, berkisar antara 30-210 sentimeter.
Akibat banjir tersebut, sebanyak 856 warga dilaporkan mengungsi di sejumlah titik.
Sosialberitafuture
