News
Murid SD Bingung Digugat Kakek Nenek, Keluarga Terkejut: Kok Tega Banget!

pinare.online
Seorang murid SD didugat kakek neneknya soal warisan.
Murid SD berinisial ZI (12) itu digugat perkara warisan setelah ayahnya, Suparto meninggal dunia.
Selain, ZI, ibunya, Rastiah (37) dan kakaknya, Heryatno (20) juga didugat.
Diketahui, ZI merupakan siswa kelas 5 SD di Kabupaten Indramayu.
Perkara yang digugat oleh kakek nenek ZI adalah soal sengketa tanah yang merupakan peninggalan Suparto.
“Bangunan ini itu milik dari almarhum bapak dan ibu saya,” ujar Heryatno, kaka ZI, Minggu (6/7/2025), melansir dari
TribunCirebon
.
Heryatno menceritakan, di rumah sederhana itu, ia, kedua orang tuainya, dan ZI tinggal selama ini.
Keluarga kecil mereka sudah tinggal selama 15 tahun atau sejak Heryatno kala itu masih berusia 5 tahun.
Heryatno sendiri mengaku kaget saat tiba-tibanya mendapat pemberitahuan mereka telah diduga oleh sang kakek.
Adiknya, bocah warga Desa Karangsong, Indramayu, itu yang masih berusia 12 tahun bahkan juga ikut digugat.
Heryatno menyampaikan, padahal sejauh ini hubungan keluarga mereka dengan sang kakek baik-baik saja.
“Saya sendiri sangat menyayangkan kenapa kakek dan nenek kok tega banget sama saya dan adik saya,” ujar dia.
Gugatan ini diketahui sudah naik di Pengadilan Negeri (PN) Indramayu. Heryatno pun berharap perkara ini bisa diselesaikan secara baik-baik.
“Saya ingin sekali masalah ini selesai secara damai. Supaya kami semua tenang, enggak terus berkepanjangan seperti ini,” ungkapnya.
Juru Bicara PN Indramayu, Adrian Anju Purba membenarkan adanya gugatan sengketa tanah yang melibatkan anak di bawah umur.
Sementara itu, beberapa waktu lalu sempat viral perbincangan soal seorang remaja yang merawat ayah hingga wafat.
Pengorbanan anak tersebut tak sebanding dengan apa yang diperolehnya.
Apalagi setelah terungkap kehadiran empat orang kakak kandungnya.
Tentu kehadiran para kakak kandung ini tak jauh dari kata warisan.
Menyaksikan hal tersebut, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi tak mau tinggal diam.
Sudah jatuh tertimpa tangga, sudah ditinggal sang ayah berpulang, Raka masih menghadapi masalah lain.
Raka kini diincar empat orang kakaknya padahal sang ayah belum sepekan berpulang.
Empat kakak Raka tersebut mempermasalahkan warisan yang ditinggalkan almarhum ayahnya, padahal, menurut Raka, keempatnya sama sekali tak pernah menjenguk sang ayah saat sakit.
Bahkan, ketika ayahnya dirawat di rumah sakit, kemudian dirawat di rumah hingga meninggal dunia, keempat kakaknya tak pernah menjenguk.
Hal tersebut terungkap saat Raka berbincang dengan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi.
Momen tersebut dibagikan Dedi Mulyadi dalam unggahan media sosialnya, Minggu (27/4/2025), seperti dilansir pinare.onlinedari TribunJabar.ID, Senin (28/4/2025).
Raka menyebut, keempat kakaknya tak ada yang peduli.
"Selama sakit gak ada yang ngurus, gak ada sama sekali," ujar Raka pada Dedi Mulyadi.
Hal ini pun sempat membuat tetangganya bertanya-tanya.
Karena biasanya saat ada orang tua yang sakit, pasti ada yang mengurus atau menemaninya secara bergantian.
Namun selama ayah Raka yang berprofesi agen bus ini sakit, hanya Raka sendiri yang selalu menemaninya.
Setelah ayahnya meninggal karena tumor paru yang dideritanya, barulah keempat kakak Raka ini berdatangan.
Raka mengatakan bahwa keempat kakaknya ini memang sudah hidup terpisah karena sudah punya keluarga masing-masing.
"Semuanya pak minta warisan, padahal baru lima hari, udah maksa-maksa minta surat kematian buat warisan," ucap Raka ke KDM.
Sementara ibunya, kata Raka, kondisinya memang sudah menikah lagi setelah bercerai dengan ayahnya.
"Palebah rek maot emung datang, ari palebah waris hayang, eta biasa hirup (ketika sakit gak mau datang, ketika soal warisan pada mau, itu biasa hidup," timpal KDM.
Ketika mambahas masalah warisan ini, Dedi Mulyadi mengimbau Raka yang masih kelas 1 SMP ini tidak terlalu ikut campur.
"Urusan kakak ngejar warisan biar lah, kamu kebagian WC juga gak apa-apa," kata KDM.
Raka juga bercerita bahwa dia rencananya akan tinggal bersama adik ibunya untuk sementara.
Tak disangka, Raka juga diberi kejutan oleh Dedi Mulyadi, yaitu dijadikan anak asuh oleh putra dari KDM yang merupakan anggota DPRD Jabar.
"Udah kamu sekolah, itu nanti Maula Akbar itu jadi bapak asuh kamu, yang nyekolahin kamu sampai tamat SMA, kesempatan jadi anak angkatnya wakil bupati, anak angkat anggota DPRD Provinsi Jabar," ucap KDM.
Raka pun sempat berpikir beberapa saat sampai akhirnya dia mengiyakan tawaran Dedi Mulyadi tersebut.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di
Googlenews pinare.online
Sosialberitafuture
