Connect with us

News

Bencana Puncak Bogor: 3 Korban Meninggal Dievakuasi, 18 Kecamatan Terendam Banjir dan Longsor

Bencana Puncak Bogor: 3 Korban Meninggal Dievakuasi, 18 Kecamatan Terendam Banjir dan Longsor


pinare.online

– Bencana di kawasan Puncak Bogor berupa banjir dan longsor telah melanda 18 kecamatan di Kabupaten Bogor dalam 2 hari terakhir. Pada Minggu 6 Juli 2025, Tim SAR berhasil mengevakuasi 3 korban yang sudah dalam kondisi meninggal dunia.

Sementara itu, satu orang korban masih dinyatakan hilang  dan pencarian kemarin dihentikan sementara dan akan dlanjutkan pada hari ini, Senin 7 Juli 2025. Korban hilang merupakan penagwai negeri di Kementerian Dalam Negeri.

Dalam proses evakuasi yang berlangsung kemarin, 3 korban tewas masing-masing 2 korban ditemukan di sebuah vila, dan satu lagi korban merupakan sebuah pesantren.

Bencana banjir dan longsor akibat hujan lebat pada Sabtu 5 Juli 2025 malam  terjadi di tiga lokasi berbeda yakni di wilayah Desa Megamendung, Desa Tugu Utara, dan Desa Cipayung Girang, yang seluruhnya berada di kawasan Puncak Bogor.


3 Korban Meninggal 1 Hilang

Mengutip dari kantor berita Antara,  Staf Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Bogor, Dejan Habiburrahman di Bogor, mengatakan bahwa peristiwa pertama terjadi di sebuah pondok pesantren,Kampung Rawasedek RT 01/04, Desa Megamendung, Kecamatan Megamendung. Bencana di lokasi ini,  mengakibatkan satu orang santri meninggal dunia akibat tertimbun material longsor.

Sementara dua korban lainnya ditemukan meninggal dunia akibat longsor yang terjadi di sebuah villa di Kampung Sukatani, Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua. Proses evakuasi di lokasi tersebut dilakukan sejak pagi hingga siang hari.

Awalnya ada lima orang dilaporkan hilang akibat longsor tersebut. Tiga orang berhasil selamat, sementara dua korban lainnya ditemukan meninggal dunia sekitar pukul 11.15 WIB dan 11.33 WIB.

“Total korban meninggal dunia tiga orang, satu di Megamendung dan dua di Cisarua,” kata Dejan.

Sementara satu korban hingga saat ini dilaporkan hilang  saat terjadi longsor di Desa Cipayung Girang, Kecamatan Megamendung, tepatnya di area pemancingan Gang Dolar. Satu orang dilaporkan hilang setelah terseret longsor di sekitar Sungai Ciesek.

Korban yang belum ditemukan tersebut namanya Oden Sumantri (47) yang ketika itu sedang memancing. Sebenarnya korban yang merupakan ASN Biro Umum Kementerian Dalam Negeri, sudah diperingatkan untuk menjauh dari tebing ketika mengetahui debit air Sungai Ciesek meningkat.

Namun peringatan itu tidak diindahkan korban hingga akhirnya terjadi longsor yang menyeretnya.

Menurut Dejan,

Ada dua kemungkinan posisi korban hilang yakni tertimbun material longsor atau terbawa arus Sungai Ciesek yang saat itu debit airnya meningkat.

Karena hari sudah sore, pencarian korban hilang dihentikan dan rencananya akan dilanjutkan pada hari ini.


18 Kecamatan Terdampak

Sementara itu, menurut Bupati Bogor Rudy Susmanto, hujan lebat dan angin kencang yang melanda di kawasan Puncak Bogor pada Sabtu malam, telah mengakibatkan banjir dan longsor yang berdampak di 18 kecamatan di wilayah Kabupaten Bogor.

Bencana tersebut selain telah menelan korban 3 warga tewas dan satu orang hilang, juga telah mengakibatkan sejumlah infrastruktur dan rumah warga mengalami kerusakan.

“Data sementara dari BPBD, total 18 kecamatan dan 33 desa terdampak. Longsor terjadi di 21 titik, sementara banjir dilaporkan di tujuh titik. Kami terus bergerak cepat melakukan evakuasi dan penanganan,” kata Rudy dalam keterangan resminya di Bogor.

Adapun 18 kecamatan yang terdampak adalah Kecamatan Megamendung, Leuwisadeng, Tamansari, Cisarua, Dramaga, Kemang, Tenjolaya, Cijeruk, Caringin, Cibungbulang, Ciomas, Ciampea, Ciawi, Kecamatan Cigombong, Sukamakmur, Rancabungur, Cigudeg dan Kecamatan Babakan Madang.

“Di Megamendung, seorang santri berusia 22 tahun sempat dilaporkan hilang akibat longsor dan telah berhasil dievakuasi dalam kondisi meninggal dunia. Di Cisarua, dua warga ditemukan meninggal dunia akibat bencana longsor yang terjadi di wilayah itu,” ujar Rudy.

Selain itu, sejumlah warga di Kecamatan Babakan Madang sempat dilaporkan terjebak di jalur pendakian akibat banjir. Seluruhnya telah berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat.

Rudy menegaskan, Pemkab Bogor bersama TNI, Polri, relawan, dan unsur masyarakat terus melakukan upaya penanganan bencana, termasuk evakuasi, pendataan, penyaluran bantuan logistik, dan penyediaan layanan kesehatan bagi warga terdampak.

“Penanganan darurat kita lakukan secepat mungkin. Keselamatan warga menjadi prioritas utama, termasuk logistik, pengungsian, dan pemulihan pascabencana,” tegas Rudy.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk tetap meningkatkan kewaspadaan, terutama di wilayah rawan longsor dan banjir, serta segera melaporkan potensi bencana ke layanan darurat 112.***

Sosialberitafuture

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *