Connect with us

News

IHSG Naik, Rupiah Melemah


JAKARTA, pinare.online

– Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Senin (7/7/2025).

Sementara itu, rupiah pagi ini melemah pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 09.01 WIB, IHSG bergerak di posisi 6.858,98 atau turun 6,21 poin (0,09 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.865,19.

Kemudian pada pukul 09.15 WIB IHSG kembali merangkak di zona hijau ke posisi 6.866,67 atau naik 0,02 persen (1,48 poin).

Sebanyak 199 saham melaju di zona hijau dan 222 saham di zona merah. Sedangkan 214 saham lainnya stagnan.

Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 788,74 miliar dengan volume 1,57 miliar saham.

Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menyebut pasar global tengah mencermati rencana Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya (OPEC+) menambah produksi 548.000 barel per hari pada September.

Langkah ini bagian dari upaya memulihkan produksi yang sempat turun 2,2 juta barel per hari pada 2023.

Namun, stok minyak dunia telah meningkat sekitar 1 juta barel per hari dalam beberapa bulan terakhir. Permintaan di China turun, sedangkan produksi naik di Amerika Serikat (AS), Guyana, Kanada, dan Brasil.

Dari dalam negeri, investor menanti perkembangan negosiasi tarif antara Indonesia dan AS. Masa negosiasi akan berakhir pada 9 Juli 2025.

"IHSG berpotensi melemah terbatas dengan level support di 6.810 dan resistance di 6.960," ujar Nico dalam hasil risetnya, Senin pagi.

Sementara itu, Analis Saham PT Indo Premier Sekuritas Imam Gunadi menilai IHSG bisa bergerak variatif dengan kecenderungan menguat.

"IHSG berpotensi menguat usai koreksi 0,47 persen selama sepekan, disertai outflow sebesar Rp 2 triliun," kata Imam.

Ia menambahkan, pasar kini berada dalam fase penuh ketidakpastian. Ada harapan dari meredanya perang dagang, tapi risiko dari arah kebijakan suku bunga dan utang AS tetap membayangi.

"Bagi investor yang cermat, ini justru peluang. Fokus pada sektor dengan fundamental kuat dan katalis jangka panjang bisa memberi hasil optimal," ujar Imam.

Sementara itu, bursa kawasan Asia hari ini dibuka melemah, dengan Shanghai Composite naik 0,19 persen (6,44 poin) di level 3.465,88, Nikkei turun 0,39 persen (156,38 poin) di level 39.654,5, dan Hang Seng turun 0,33 persen (80,06 poin) ke level 23.836.

Sementara itu, Strait Times naik tipis 0,16 persen (10,31 poin) di level 4.023.

Rupiah

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini menguat.

Melansir data Bloomberg, pukul 09.14 WIB, rupiah berada pada level Rp 16.218 per dollar AS atau melemah 33 poin (0,20 persen) dibanding penutupan sebelumnya Rp 16.185 per dollar AS.

Mengacu pada kurs tengah Jisdor, nilai tukar rupiah pada Jumat (4/7/2025) berada di level Rp 16.204 per dollar AS, atau menguat tipis dibandingkan hari Kamis (3/7/2025) yang berada di level Rp 16.209 per dollar AS.

Analis Doo Financial Futures Lukman Leong mengatakan, investor cenderung wait and see karena mengantisipasi hasil negosiasi tarif resiprokal antara Indonesia dengan AS jelang batas akhir 9 Juli mendatang.

Namun demikian, terdapat potensi penguatan mata uang rupiah meski terbatas karena adanya peluang cadangan devisa Indonesia yang diperkirakan naik signifikan ke 157 miliar dollar AS dari 152,5 miliar dollar AS pada akhir Mei kemarin.

"Rupiah diperkirakan akan datar terhadap dolar AS hari ini. Range Rp 16.150-16.250," ujarnya kepada pinare.online, Senin.

Ekonomiberitafuture

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *