Connect with us

News

TERUNGKAP: Bidan Ni Luh Putu Meninggal Bersama Anak Karena Penyakit Mematikan


pinare.online, AMLAPURA –

Kepergian bidan Ni Luh Putu Surya Adnyani (35) beserta sang anak, I Wayan Eka Wira Yudisthira (10) meninggalkan duka mendalam bagi rekan-rekan kerjanya di Puskesmas Karangasem II.

Ni Luh Putu Surya Adnyani (35) diketahui merupakan seorang bidan di Puskesmas Karangasem II.

Karirnya berawal dari bidan desa, hingga berstatus PNS di Puskesmas Karangasem II.

Dimata rekan-rekan kerjanya, korban merupakan sosok bidan yang supel bergaul.

Meskipun kondisi kesehatannya tidak fit karena mengalami sakit gagal ginjal, korban jarang menolak apapun tugas yang diberikan.

"Beliau jarang menolak tugas yang diberikan. Karena beliau mengalami sakit gagal ginjal, justru kami yang membatasi pekerjaannya.

Beliau selalu bertanggungjawab dengan tugasnya," ujar Kepala Puskesmas Karangasem II, dr. I Gede Putu Dera Eka Adnyana, Senin (7/7/2025).

Ia mengenang sosok bidan Ni Luh Putu Surya Adnyani, sebagai pribadi yang supel bergaul.

Mudah bersosialisasi dan berbaur baik dengan senior maupun juniornya.

"Semua di puskesmas menerima sosok almarhum dengan baik. Orangnya polos dan baik sekali," jelas dr. Gede Putu Dera Eka Adnyana.

Korban terseret arus bersama anak ini diketahui berasal dari Banjar Dinas Abian Tiying, Desa Amertha Buana, Kecamatan Selat.

Suaminya korban merupakan Babinsa di Desa Seraya Tengah, Karangasem.

Sementara I Wayan Eka Wira Yudisthira (10) merupakan anak semata wayang, yang juga ditemukan meninggal dunia setelah ikut terseret arus.

Ni Luh Putu Surya Adnyani (35) dan sang anak, I Wayan Eka Wira Yudisthira (10) meninggal setelah terseret arus deras air sungai di wilayah Banjar Dinas Gambang, Desa Seraya Tengah, Kecamatan Karangasem, Minggu (6/7/2025).

Saat musibah terseret arus itu, bidan tersebut bersama putranya hendak menengok orangtuanya di Banjar Dinas Ijo Gading, Desa Sraya Tengah.

Saat itu Karangasem dan sekitarnya diguyur hujan deras, Ni Luh Putu Surya Adnyani bersama sang anak hendak menengok orangtuanya di Banjar Dinas Ijo Gading.

Saat ibu dan anak itu melintas di jalur utama Amlapura – Seraya, jalan tertutup luapan air sungai Batu Sanget.

Ni Luh Putu Surya Adnyani dan sang anak lalu mencoba mencari jalan alternatif dengan melintasi aliran sungai Pitpitan.

Namun, derasnya arus sungai membuat ibu dan anak itu terseret arus.

Warga yang melihat kejadian itu segera memberikan pertolongan dan melapor ke Puskesmas Karangasem II Seraya, Basarnas, serta BPBD Karangasem.

Sekitar pukul 17.30 Wita, warga berhasil menemukan jenazah sang anak Wayan Eka.

Pada wajah anak itu ditemukan luka memar, akibat terbentur setelah terseret arus.

Selang sesaat kemudian warga menemukan jenazah sang ibu, Ni Luh Sutriadnyani.

"Korban ibu dan anak, ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia," ujar Kalaksa BPBD Karangasem, Ida Ketut Arimbawa, Minggu (6/7/2025).

Setelah berhasil dievakuasi warga dari sungai, keduanya dibawa ke RSUD Karangasem.

Pihak BPBD Karangasem menghimbau warga untuk waspada, dengan cuaca buruk yang terjadi beberapa hari belakangan.

Serta menghindari lokasi rawan seperti sungai maupun tebing rawan longsor.

Musibah terseret arus ini juga menjadi pengingat akan bahaya sungai pelintas yang ada di kawasan Seraya, yang dalam beberapa tahun terakhir telah memakan korban lebih dari satu kali.

Warga diminta lebih waspada, terutama saat kondisi cuaca ekstrem dan hujan deras.

Sosialberitafuture

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *