Connect with us

News

Pasca Erupsi Shinmoedake, Ancaman Gempa Baru Mengancam Jepang

Pasca Erupsi Shinmoedake, Ancaman Gempa Baru Mengancam Jepang

Jika musim panas identik dengan liburan, mungkin hal tersebut

nggak

begitu dirasakan oleh warga Jepang. Sebab, negara ini dikejutkan oleh rangkaian bencana alam yang datang bertubi-tubi. Setelah Gunung Shinmoedake di Pulau Kyushu meletus hebat, sejumlah gempa bumi bermagnitudo menengah turut mengguncang wilayah Jepang bagian barat daya. Dari letusan yang menutupi kota dengan abu hingga gempa kecil yang terjadi berulang kali di sekitar Kepulauan Tokara, kondisi ini membuat publik kian waspada, terutama setelah ramalan ‘bencana besar’ tahun ini kembali ramai dibicarakan.

Pasca meletusnya Gunung Shinmoedake, berikut ini ancaman gempa yang terjadi di Jepang. Tetap waspada, Bela!

Meletusnya Gunung Shinmoedake yang kabarnya sesuai ‘ramalan’

Gunung Shinmoedake di Jepang meletus hebat pada Kamis, 3 Juli 2025 siang, menyemburkan abu vulkanik tinggi ke udara dan menutupi wilayah Miyazaki serta Kagoshima. Letusan ini menjadi salah satu yang terbesar dalam beberapa tahun terakhir, memicu peringatan dari Badan Meteorologi Jepang tentang kemungkinan batuan vulkanik dan aliran piroklastik dalam radius 3 kilometer. Warga sekitar pun diminta tetap berada di dalam rumah. Sebelumnya, pada Minggu, gunung ini juga sempat menunjukkan aktivitas erupsi yang lebih kecil.

Letusan Shinmoedake ini terjadi hanya beberapa hari setelah ramalan bencana besar pada 5 Juni 2025 kembali viral. Ramalan tersebut ditulis oleh mangaka Jepang, Ryo Tatsuki, yang disebut-sebut sebagai Baba Vanga dari Jepang. Lewat bukunya

The Future I Saw

, ia mengklaim bencana besar akan terjadi tahun ini. Meskipun Tatsuki sendiri meminta publik tidak mempercayai ramalan itu sepenuhnya, prediksi ini sempat membuat panik dan menurunkan jumlah pemesanan tiket pesawat ke Jepang secara drastis.

Gunung Shinmoedake bukan nama asing. Gunung ini pernah muncul sebagai markas rahasia musuh dalam film

James Bond: You Only Live Twice

(1967). Namun kini, gunung di Pulau Kyushu ini menjadi perhatian dunia karena ancaman nyatanya. Setelah terakhir meletus ringan pada 2018, tanda-tanda aktivitas vulkanik mulai meningkat sejak akhir Juni 2025. Para ilmuwan mencatat pembengkakan tanah dan peningkatan gas vulkanik, yang bisa menandakan bahaya lebih besar di masa mendatang. Lebih dari 900.000 penduduk di sekitar gunung kini dalam status siaga tinggi.

Gempa susulan di dekat Kepulauan Ryukyu

Tak lama setelah letusan Gunung Shinmoedake, Jepang kembali diguncang gempa berkekuatan 5,4 magnitudo pada Jumat dini hari, 5 Juli 2025, waktu setempat. Pusat gempa berada di dekat Kepulauan Ryukyu, pada kedalaman 10 kilometer. Meski terasa kuat, gempa ini tak menimbulkan dampak langsung ke negara tetangga.

Departemen Meteorologi Thailand melalui Divisi Pengamatan Gempa mengonfirmasi bahwa hingga pukul 10 pagi waktu setempat, tidak tercatat ada aktivitas seismik tambahan di Thailand atau wilayah sekitarnya. Titik pusat gempa terletak sekitar 3.450 kilometer dari Thailand, sehingga tidak memicu getaran maupun peringatan tsunami di kawasan tersebut.

Dengan rentetan bencana alam mulai dari letusan gunung api hingga gempa bumi, kawasan Asia Timur, terutama Jepang, masih berada dalam kondisi siaga tinggi. Otoritas terus memantau pergerakan lempeng bumi dan aktivitas vulkanik secara intensif, terutama mengingat musim panas kerap memicu fenomena alam yang lebih ekstrem. Masyarakat diimbau tetap tenang namun waspada terhadap potensi bencana susulan.

Ancaman gempa di Jepang barat daya

Terakhir, Jepang kembali diguncang gempa berkekuatan 5,4 magnitudo pada Sabtu pagi, 6 Juli 2025. Kali ini, gempa terjadi di perairan lepas Prefektur Kagoshima, tepatnya dekat Kepulauan Tokara, dengan kedalaman 19 kilometer. Meski tak berpotensi tsunami, guncangan di Pulau Akusekijima tercatat mencapai level

upper 5

pada skala intensitas gempa Jepang, angka yang tergolong kuat.

Dalam dua minggu terakhir, kawasan Tokara sudah mencatat lebih dari 1.300 gempa kecil yang terasa. Ini menunjukkan adanya peningkatan aktivitas seismik yang signifikan di wilayah tersebut. Sebelumnya, pada Kamis lalu, wilayah yang sama juga diguncang gempa 5,5 magnitudo. Dengan rentetan ini, otoritas meminta warga untuk tetap siaga menghadapi kemungkinan gempa susulan.

Kombinasi letusan Gunung Shinmoedake dan serangkaian gempa bumi membuat Jepang barat daya berada dalam kondisi rawan. Meski belum ada laporan kerusakan besar, kewaspadaan tetap tinggi mengingat potensi bencana susulan bisa datang sewaktu-waktu. Para ahli juga mengingatkan bahwa musim panas kerap jadi momen meningkatnya aktivitas vulkanik dan seismik di wilayah ini.

Untuk kamu yang sedang berada di Jepang atau berencana ke Jepang dalam waktu dekat, tetap waspada,

ya,

Bela!

Mengenal JESTA, Syarat Wajib Masuk ke Jepang Mulai 2028
Hotel Jepang Wajibkan Turis Israel Tanda Tangani Deklarasi Anti Perang
10 Pekerjaan untuk Orang Indonesia yang Dibutuhkan di Jepang & GajinyaSosialberitafuture

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *