News
Kasus Penganiayaan Driver Ojol Perempuan: 3 Orang Jadi Tersangka

pinare.online, Sleman
– Kasus driver ojol yang dianiaya pelanggan di Bantulan, Kalurahan Sidoarum, Kapanewon Godean, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), berbuntut panjang.
Terkait kasus ini, polisi menetapkan tiga orang sebagai tersangka dan telah ditahan.
Tersangka pertama ialah Takbirdha Tsalasiwi Wartyana (TTW) alias Birdha, pelanggan ShopeeFood yang aniaya kurir.
Dua tersangka lainnya merupakan pelaku perusakan mobil patroli Polsek Godean.
Mobil itu dirusak massa yang menggeruduk rumah TTW, pelaku penganiayaan driver ojol tersebut.
Namun, polisi belum mengungkap identitas para tersangka.
Tidak menutup kemungkinan polisi akan menetapkan tersangka lain dalam kasus ini.
"Sudah ada dua yang ditangkap dan pelaku-pelaku lain akan kita kejar," kata Kapolresta Sleman Kombes Pol Edy Setyanto Erning Wibowo dalam keterangannya dikutip Minggu (7/6/2025).
Kombes Pol Edy Setyanto Erning Wibowo meminta para pelaku lainnya yang ikut merusak aset negara tersebut untuk segera menyerahkan diri.
"Kita akan cari dan proses untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya yang melawan hukum,"pungkas Edy.
Awal Mula Kasus
Kasus bermula pada Rabu (3/7/2025), ketika seorang driver ojol menerima pesanan dari seorang pelanggan berinisial TTW.
Karena sistem aplikasi, driver tersebut mendapatkan pesanan ganda (double order), sehingga terjadi keterlambatan dalam pengantaran.
Keterlambatan tersebut memicu kemarahan dari TTW.
Kemudian terjadi cekcok antara TTW dan driver ojol saat tiba di kediaman TTW.
Dalam insiden tersebut, pacar sang driver, inisial Ayu, yang ikut mengantar makanan mengaku ikut mengalami luka cakaran dan merasa dijambak oleh si pelanggan.
“Driver ojek ini mengantar pesanan bersama pacarnya. Ada luka cakaran dan dia merasa dijambak,” ujar Kasat Reskrim Polresta Sleman AKP Wahyu Agha Ari Septyan, Sabtu (5/7/2025).
Laporan penganiayaan tersebut kemudian dilayangkan ke Polresta Sleman pada 4 Juli 2025.
Sebelumnya, sebagai bentuk solidaritas terhadap rekan sesama driver, sejumlah pengemudi ShopeeFood mendatangi rumah pelanggan berinisial TTW pada Sabtu dini hari (5/7/2025).
Aksi ini menjadi viral di media sosial setelah rekaman video penyerbuan beredar luas. Namun, aksi tersebut berbuntut kericuhan.
Dalam kejadian tersebut, mobil patroli milik Polsek Godean malah ikut mengalami perusakan.
AKP Wahyu Agha Ari Septyan mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menetapkan tiga tersangka dari dua laporan polisi berbeda.
Satu laporan terkait dugaan penganiayaan oleh TTW terhadap driver ojol, dan satu lagi terkait perusakan mobil patroli saat aksi solidaritas driver berlangsung.
“Dari masing-masing LP di atas, sudah kita lakukan penahanan terhadap tersangka,” ujar Agha, Minggu (6/7/2025).
Dua dari tiga tersangka merupakan pelaku perusakan kendaraan dinas milik Polsek Godean.
Polisi masih mendalami apakah keduanya merupakan driver ojol atau bukan.
“Ini baru dua orang tersangka (untuk kasus perusakan), yang lain masih dalam proses pengembangan,” tambah Agha.
Menanggapi peristiwa ini, pihak ShopeeFood menyampaikan bahwa mereka tengah melakukan koordinasi lebih lanjut dengan pihak berwenang.
Perusahaan juga menegaskan pentingnya penyelesaian masalah secara damai dan sesuai hukum.
Pelaku penganiayaan minta maaf
Dikutip dari Kompas.com, pria berinisial TTW yang terlibat cekcok dengan pengemudi ojek online (ojol) karena makanan telat diantar, telah menyampaikan permintaan maaf secara terbuka melalui sebuah video yang beredar luas di media sosial.
Video tersebut diunggah oleh akun X (dulu Twitter) @merapi_uncover. Di dalamnya, TTW menyampaikan permohonan maaf kepada korban dan driver ojol atas kejadian yang terjadi pada Rabu, 3 Juli 2025, sekitar pukul 21.30 WIB.
Ia juga menyatakan penyesalan serta kesiapannya untuk menerima konsekuensi sesuai prosedur hukum.
Kasat Reskrim Polresta Sleman AKP Wahyu Agha Ari Septyan membenarkan bahwa pria dalam video tersebut adalah T, yang kini sudah diamankan pihak kepolisian.
"Iya betul (yang di video berinisial TTW)," ujar Kasat Reskrim Polresta Sleman AKP Wahyu Agha Ari Septyan di Polresta Sleman, Sabtu (5/07/2025).
Wahyu menjelaskan bahwa TTW merupakan pelanggan yang memesan makanan atau minuman dan kemudian terlibat cekcok dengan driver ojol karena pengiriman pesanan yang dirasa terlambat.
Diketahui, pihak driver telah melayangkan laporan ke Polresta Sleman terkait dugaan penganiayaan.
Pelapor adalah pacar dari driver ojol yang merasa menjadi korban kekerasan fisik.
"Jadi si drivernya ini bawa pacarnya boncengan. Justru yang melaporkan pacarnya ini, karena yang merasa dicekek, dijambak itu pacarnya," tuturnya.
Untuk diketahui, dalam kasus ini ada tiga laporan yang ditangani Polresta Sleman.
Pertama, laporan penganiayaan terhadap driver Shopee Food dan pacar driver tersebut.
Untuk kasus ini, polisi telah menetapkan tiga orang tersangka, salah satunya pelanggan Shopee Food bernama Takbirdha Tsalasiwi Wartyana.
"Iya, sudah tiga yang ditahan," ucap Edy tanpa menyebutkan siapa dua tersangka lainnya.
Adapun untuk laporan kedua yakni penganiayaan terhadap warga Kampung Bantulan yang diduga dilakukan oleh oknum massa.
Untuk saat ini pelaku dalam kasus tersebut masih buron. "(Warga korban penganiayaan) Sudah lapor dan kita sedang lidik (penyelidikan) pelakunya dan akan melakukan penangkapan. Diimbau pelaku tersebut menyerahkan diri sebelum diamankan oleh petugas kita," ujar Kapolres Edy.
Sedangkan laporan ketiga soal perusakan mobil dinas polisi.
Dalam kasus ini, Polresta Sleman sudah menetapkan dua orang tersangka yang merupakan bagian dalam aksi massa tersebut.
Diberitakan sebelumnya, massa kurir makanan menggeruduk rumah pelanggan yang disebut menganiaya rekannya di Bantulan, Sidoarum, Godean, Kabupaten Sleman, Jumat (5/7) malam.
Mereka kemudian menggeruduk Polresta Sleman dan berlanjut kembali ke rumah pelanggan tersebut hingga akhirnya terjadi kericuhan.
Peristiwa ini bermula saat pelanggan berinisial TTW memesan kopi Fore melalui ShopeeFood, Kamis (3/7) malam.
Driver ojol yang mengantar bernama Arzeto yang ditemani pacarnya, yakni Ayuningtyas.
Namun, orderan tersebut terlambat sampai ke tangan TTW.
Selain karena driver tersebut mendapat dobel orderan, di sekitar lingkungan TTW juga sedang ada acara Suran Mbah Demang.
Akibat keterlambatan itu, TTW merasa tidak terima dan terjadilah cekcok hingga berujung penganiayaan.
Arzeto dan Ayuningtyas pun melaporkan kejadian ini ke Polresta Sleman pada Jumat (4/7) pukul 02.00 WIB.
Imbas kejadian tersebut, pada Jumat malam (4/7), muncul aksi solidaritas sesama kurir.
Ratusan kurir kemudian mendatangi rumah TTW di Bantulan, Godean.
Akan tetapi saat didatangi, T tidak berada di rumah. Mengetahui rumahnya sedang didatangi oleh banyak massa dari ShopeeFood akhirnya T TW mengamankan diri ke Polsek Godean. Dari polsek TTW langsung dibawa ke Polresta Sleman.
Massa kemudian ke Polresta Sleman, dan meminta TTW meminta maaf.
Di Polresta Sleman, TTW menyampaikan permintaan maaf di depan para driver.
Namun yang terjadi karena ketidakpuasan dari driver ojol tersebut akhirnya mereka melampiaskan dengan merusak dan merusak fasilitas umum termasuk di situ mobil polisi.
Atas peristiwa perusakan ini, polisi mengeluarkan Laporan Polisi Tipe A. Oknum driver ojol yang merusak mobil diusut. Bersamaan dengan itu, polisi juga mengusut kasus dugaan penganiayaan yang dialami oleh driver dan sang kekasih.
Viral di media sosial
Video keributan itu viral setelah diunggah akun @ayuntyasss.
Dalam video yang diunggah akun Tiktoknya pada Jumat (4/7/2025), awalnya Ayu menemani sang pacar mengantar pesanan makanan.
Peristiwa itu terjadi pada Kamis, 3 Juli 2025 malam sekitar pukul 21.30 WIB.
@ayuntyasss menulis bahwa sang pacar mendapat double order dari sistem layanan pengantaran makanan.
Karena sudah malam, ia berinisiatif menemani sang pacar.
"Saat membeli pakan kami dpt pesanan DOUBLE ORDER DARI SISTEM SHOP** KARENA TERIMA OTOMATIS. Yang satu fo** coffee dan yang satu special sam***. Niat hati pacar saya kasian sama yg order fo** coffee nunggu lama krn dia pernah dpt orderan special sam*** dan memang lama disiapkan bisa sampai 1 jam.," tulis @ayuntyasss.
Pacar @ayuntyasss lalu mengirim pesan pada customer Fo** Coffee mengabarkan bahwa ia mendapat double order dari sistem.
Double order sendiri adalah kebijakan dari sistem. Namun customer itu malah tidak mau tahu dan mengatakan harus ontime.
Setelah pesanan jadi, keduanya ngebut menuju rumah pelanggan tersebut.
Namun @ayuntyass dan pacarnya telat 5 menit sehingga customer marah.
"Mau bintang berapa?" tanya customer ketus.
"Bintang 5 mas," ucap pacar @ayuntyass.
@ayuntyass lalu mencoba menjelaskan mengapa pesanan itu telat.
Namun pelanggan itu tak mau mendengar alasan driver ojol.
Ia bahkan membawa-bawa profesinya sebangai orang pelayaran.
"Aku ki yo nyambut gawe mas, aku wong pelayaran mba, aku urusane karo kene (driver)," ucap pria itu.
"Ya yowes terserah, ngopo nak kowe pelayaran mas?" tanya @ayuntyass.
"Kowe ngerti disiplin ra? kowe ngerti tanggungjawabe driver?" ucap customer tersebut.
Namun karena @ayuntyass terus menjawab, pria itu tak terima.
"Sing kerjo sopo?" teriak pria itu tak terima karena @ayuntyass terus menjawab.
Bahkan pria itu makin keras membentak @ayuntyass.
Seketika keributan keduanya tak terhindarkan.
Mas mas pelayaran itu bahkan memukul @ayuntyass.
@ayuntyass mengalami lebam di tangan hingga hidung.
Insiden itu membuat ratusan driver ojol di Jogja dan Sleman mengepung rumah Birdha.
Birdha juga telah meminta maaf.
"Assalamualaikum wr wb, saya Takbirdha Tsalasiwi Wartyana, memohon dengan tulus untuk meminta maaf kepada korban dan driver ojol Shop** atas kejadian pada Kamis 3 Juli 2025 pukul 21.30 WIB, dengan hal itu saya sangat menyesal, dan saya siap menerima konsekuensinya dengan prosedur hukum," ucap pria tersebut.
Artikel ini sebagian telah tayang di Kompas.com
( pinare.online/
TRIBUN-MEDAN.COM
)
Sosialberitafuture
