51 RT Terendam Banjir, Dedi Mulyadi: Selesaikan Masalah Bogor-Jakarta

pinare.online
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengungkit permasalahan banjir pada hari ini, Minggu (6/7/2025).
Dedi Mulyadi lalu menyinggung persoalan tata ruang di kawasan Bogor. Hal itu juga berdampak pada permasalahan banjir yang dialami Jakarta.
"Terjadi banjir longsor di Megamendung, di Bandung Barat ada satu orang meninggal semoga keluarganya ditabahkan dan mendapat ridha Allah SWT terhadap seluruh perjalanan hidup yang dijalaninya," kata Dedi Mulyadi dikutip dari instagram @dedimulyadi71.
Dedi lalu mengungkit adanya pertanyaan sejumlah pihak terkait penyegelan bangunan oleh Kementerian Lingkungan Hidup namun hingga saat ini belum dilakukan pembongkaran.
Ia menyebut telah bertemu dengan Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq dan seluruh jajaran Direktorat Penegakan Hukum pada bulan lali.
Dalam pertemuan itu, kata Dedi, tahapan prosedur untuk melakukan pembongkaran ditempuh agak panjang. Mengingat bangunan yang disegel sudah bersertifikan dan berizin.
"Sehingga beliau menyampaikan tahapan pembongkaran baru bisa dilakukan itu di sekitar bulan September. Kalau Hibisc berbeda itu langsung saya menangani, pembongkaran dilakukan atas permintaan pemilik bangunan, itu bedanya," kata Dedi.
Selain itu, Dedi menyebut Kementerian Lingkungan Hidup menginformasikan adanya perubahan tata ruang yang terjadi di Bogor beberapa tahun lalu.
Dimana, kata Dedi, perubahan tata ruang itu terkait daerah rawan bencanya yang seharusnya menjadi kawasan resapan air atau perkebunan menjadi kawasan pariwisata dan permukiman.
"Sehingga potensi bencana dapat terjadi kalau tidak segera melakukan perubahan tata ruang," kata Dedi.
Dedi menegaskan berkali-kali pihaknya akan melakukan perubahan tata ruang. Pasalnya, cara tersebut harus dilakukan untuk menghindari bencana terus menerus yang terjadi di Jawa Barat.
Termasuk wilayah Kabupaten Bandung, Bandung Barat, Tasikmalaya dan Garut.
"Semuanya adalah daerah-daerag yang mesti dilakukanan perubahan tata ruang dan ali fungsi lahan, dari hutan jadi perkebunan sayur, pertambangan baik resmi maupun tidak berizin masif dimana-mana, maka seluruh tindakan-tindakan saya lakukan meski menuai kontrovensi, pro kontra menimbukan kemarahan dan kebencian tetapi bagi saya tidak penting," ungkap Mantan Bupati Purwakarta itu.
Dedi menyebut dirinya mesti melakukan penyelamatan terhadap lingkungan Jawa Barat.
"Untuk apa pembangunan-pembangunan dilakukan dengan biaya besar pada akhirnya rontok oleh bencana," katanya.
Ia lalu mengingat perkatannya bada bulan lalu. Dimana, persoalan yang dialami di Jakarta disebabkan oleh kawasan Puncak, Megamendung dan Bogor.
"Selesaikan Bogor maka nanti Jakarta selesai, Bogor belum selesai, Jakarta tidak akan pernah selesai," katanya.
Oleh karena itu, ia meminta semua pihak untuk mengembalikan kawasan Bogor menjadi banyak resapan air.
Selain itu, kawasan pegunungan tidak diganggu oleh proyek pengembangan ekonomi.
"Di sana harus dikurangi berpegang teguh prinsip ekosistem. Saya akan terus mengembalikan fungsi alam secara baik. Terimakasih otokritiknya karena yang dilakukan demi masyarakat Jabar, demi masyarakat DKI," katanya.
51 RT di Jakarta Terendam
Sementara itu, banjir kembali melanda sejumlah wilayah di DKI Jakarta pada Minggu (6/7/2025), terutama di kawasan Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.
Menurut data resmi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, sebanyak 51 Rukun Tetangga (RT) terendam banjir, dengan ketinggian air mencapai tiga meter di titik terparah.
Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan, menyampaikan bahwa jumlah wilayah terdampak bertambah dari sebelumnya 49 RT menjadi 51 RT.
"Data terakhir ada 51 RT yang terendam dari sebelumnya 49 RT," kata Yohan dalam keterangan resminya, Minggu, (6/7/2025).
Wilayah terparah yang mengalami banjir berada di Kelurahan Cawang, Jakarta Timur, dengan ketinggian air mencapai 300 cm atau tiga meter.
Adapun ketinggian genangan di lokasi banjir Jakarta hari ini bervariasi mulai dari 60 cm hingga 265 cm, tergantung wilayah terdampak.
BPBD menyatakan bahwa curah hujan tinggi dan luapan Sungai Ciliwung menjadi penyebab utama genangan yang terjadi sejak dini hari tadi.
“Hujan yang mengguyur Jakarta dan sekitarnya pada Sabtu (5/7/2025) menyebabkan Bendung Katulampa dan Pos Depok naik ke Siaga 3, sehingga berdampak ke wilayah hilir seperti Jakarta,” jelas Yohan.
Rincian Lokasi Banjir di Jakarta Hari Ini
-
Jakarta Selatan, Total: 18 RT
Kelurahan Tanjung Barat
– 2 RT
– Ketinggian: 90–190 cm
Kelurahan Rawa Jati
– 6 RT
– Ketinggian: 140–265 cm
Kelurahan Pejaten Timur
– 4 RT
– Ketinggian: hingga 230 cm
Kelurahan Kebon Baru
– 2 RT
– Ketinggian: 90–110 cm
Kelurahan Manggarai
– 4 RT
– Ketinggian: 60 cm
-
Jakarta Timur, Total: 33 RT
Kelurahan Bidara Cina
– 14 RT
– Ketinggian: 180–200 cm
Kelurahan Kampung Melayu
– 4 RT
– Ketinggian: hingga 175 cm
Kelurahan Balekambang
– 3 RT
– Ketinggian: 130–140 cm
Kelurahan Cawang
– 7 RT
– Ketinggian: 200–300 cm
Kelurahan Cililitan
– 2 RT
– Ketinggian: hingga 250 cm
Kelurahan Gedong
– 3 RT
– Ketinggian: 100–140 cm B
BPBD DKI Jakarta mengimbau masyarakat yang tinggal di bantaran sungai atau wilayah rawan banjir untuk meningkatkan kewaspadaan.
Posko penanganan darurat telah disiagakan di beberapa lokasi terdampak, termasuk penyediaan perahu karet dan logistik evakuasi.
(pinare.online/
Kompas.com
)
Akses pinare.onlinedi
Google News
atau
WhatsApp Channel pinare.online
. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Sosialberitafuture
